NUSANTARANEWS.CO – Tampaknya hal mustahil membuat sebuah bangunan bergantung tanpa menggunakan lahan tanah. Baru-baru ini salah satu perusahaan arsitektur Clouds tengah menyusun konsep bangunan bergantung di asteroid. Bangunan yang diberi nama Analemma ini diprediksi akan menjadi bangunan pencakar langit tertinggi dari hasil peradaban umat manusia sepanjang sejarah.
Jika bangunan pencakar langit yang ada umumnya bertumpu pada bidang tanah di bumi. Beda halnya dengan bangunan pencakar langit yang satu ini. Dilansir dari Deutsche Welle, konsep bangunan pencakar langit mutakhir ini pondasinya dipusatkan di asteroid. Dengan sistem menggantung. Yakni menukik ke bawah. Tentu saja bangunan yang sekilas dianggap mustahil ini memiliki tinggi yang mengagumkan.
Sebagai informasi asteroid merupakan benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet.
Dalam laporan Deutsche Welle menegaskan bahwa memanipulasi asteroid bukan sekedar fiksi ilmiah. Tahun 2015, badan antariksa Eropa, memungjkinkan misi pendaratan di atas komet yang berputar. NASA menjadwalkan hingga tahun 2021, sebuah misi yang memungkinkan penangkapan dan relokasi asteroid.
Pencakar langit Analemma jadi contoh bangunan yang mengeksplorasi strategi desain sistem planet. Uniknya, menara gantung ini bergerak mengikuti orbit dari belahan bumi bagian utara ke belahan ke bumi selatan membentuk angka delapan sejauh ribuan mil setiap hari.
Lebih lanjut lagi, Analemma mendapat energi dari panel surya yang berbasis di ruang angkasa. Dipasang di atas atmosfer, panel ini mendapat paparan sinar matahari, dengan efisiensi lebih besar daripada instalasi fotovoltaik pada umumnya. Air diperoleh, disuling dan didaur ulang dalam sistem yang memanfaatkan kondensat penyulingan air hujan dan awan. Air yang sudah digunakan disaring ulang dan dimanfaatkan kembali.
Penulis: Romandhon
