NUSANTARANEWS.CO – Sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Uni Eropa, para ilmuwan interdisipliner baru-baru ini mengembangkan robot yang mampu membaca suasana hati seorang siswa. Studi awal menujukkan, robot tersebut mampu mendukung jalannya pembelajaran.
Hasilnya mengagumkan. Dimana anak-anak merespon kritik dari robot lebih baik dibanding dengan guru manusia. Tapi untuk berdialog, anak-anak lebih memilih manusia.
Untuk saat ini, para guru tidak perlu khawatir akan pekerjaannya. Robot berperforma maksimal ini bisa menjadi asisten guru yang efektif. Misalnya membantu anak-anak yang memiliki kesulitan belajar.
Dalam hal ini, robot tersebut punya satu keuntungan besar. Ia bisa mengajar dalam berbagai bahasa, tapi masih banyak yang harus dipelajari. Tidak tertutup kemungkinan, suatu saat nanti robot ini akan memiliki kelas sendiri yang bisa diajarnya.
“Ini membuka peluang baru untuk belajar dan dapat membantu guru dalam perencanaan pelajaran mereka,” kata profesor psikologi Arvid Kappas asal Universitas Jacobs, Bremen, Jerman.
Objek penelitian dari Universitas Jacobs ini adalah robot bernama Nao. Nama robot ini berasal dari produsen Perancis. Dimana robot ini memiliki kecerdasan emosional. Dia bisa berhubungan dengan baik dengan anak-anak berusia 11 hingga 13 tahun.
Robot tersebut dibekali mesin yang bisa mengenali perasaan. Bahkan ia mampu menunjukkan rasa empati. Diantaranya, ia bisa mendeteksi jika seorang anak telah bosan (jenuh). Bahkan gerakan alis lawannya dapat ia tafsirkan. Tak hanya itu robot terbaru ini juga mampu membaca gerak tubuh dan kata-kata seseorang. (red-01/emka)
