NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Kerusakan Moveable Bridge di dernaga Ferry Sei Jepun Nunukan menjadi perhatian masyarakat, padahal belum ada setahun pengerjaanya. Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Andre Pratama menyayangkan kejadian tersebut
“Sangat disayangkan dan saya sedih anggaran Rehabilitasi Pelabuhan Ferry Sei Jepun yang menelan angaran uang rakyat sebesar 13,8 Milyar tapi kondisinya sepeeti itu,” ungkap Andre, Jumat (30/6/2023).
Moveable Bridge adalah jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut, agar kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga ataupun sebaliknya.
Sebagaimana diketahui, Kapal Ferry adalah alat Transportasi penting untuk masyarakat Nunukan dan Sebatik terutama dalam distribusi barang dan sebagai penggerak ekonomi. Sehingga rusaknya Moveable Bridge tentu akan berpengaruh buruk pula pada geliat perekonomian masyarakat.
“Kejadian ini sangat mengganggu pelayanan jadwal Ferry tidak maksimal dan merugikan masyarakat Nunukan serta masyarakat Sebatik,” tandasnya.
Lebih lanjut Andre menuturkan, jadwal keberangkatan Kapal Ferry Nunukan-Sebatik seharusnya tidak mengikuti pasang surut air Laut karena sudah ada Peralatan Moveable Bridge,.
“Tapi pada tanggal 30 Huni 2023 ini alat tersebut telah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Kedepan hal ini akan sangat merugikan sekali bagi masyarakat,” ujarnya.
Terkait permasalahan ini, Politisi Partai Bulan Bintang tersebut mempertanyakan kinerja Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Provinsi Kaltim dan Kaltara terhadap proyek yang dikerjakan oleh CV. Ratu dari Surakarta tersebut.
“Wajar sebagai wakil rakyat saya menduga ada sesuatu hal yang tidak pas dalam kejadian ini,” tegasnya (ES)