Berita UtamaLintas NusaPeristiwaTerbaru

Ancaman Kekeringan Melanda Jawa Timur, Petani Butuh Sumur Bor

Ancaman Kekeringan Melanda Jawa Timur, Petani Butuh Sumur Bor

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pemerintah propinsi diharapkan lebih siaga dan melakukan evaluasi setiap tahunnya dalam penanganan kekeringan yang melanda di sejumlah daerah di Jawa Timur untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih disektor pertanian.

Anggota DPRD Jawa Timur Suwandy Firdaus mengatakan perlu ada tindakan nyata dari pemprov untuk menyelamatkan petani ketika menghadapi kekeringan. “Ini seluruh pertanian baik bagi petani perkebunan ataupun petani yang bekerja di sawah. Perlu ada pengadan sumur bor di masing-masing daerah untuk menjawab kekeringan yang ada,” terang politisi NasDem ini saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2024).

Pria asal Mojokerto ini mengatakan keberadaan sumur bor tersebut sangat dibutuhkan dalam mengatasi kekeringan. “Kalau panennya hanya musim penghujan, namun kalau ada air yang cukup tentunya saat musim kering juga bisa menikmati panen,” terangnya.

Selain pemenuhan sumur bor, sambung Suwandy, pihaknya juga berharap pengadaan pompa sumur juga sangat penting dalam mengatasi kekeringan.” pompa sumur ini untuk mencari dalam pemenuhan air bersih. Anggaran APBD Jawa Timur jangan selalu fokus pada perbaikan jalan saja, namun perbaikan sektor pertanian misalnya pemenuhan air untuk pengairan juga sangat diperlukan,” sambungnya.

Baca Juga:  Siapkan Lawan Khofifah-Emil di Pilgub, Koalisi Parpol Non Parlemen di Jawa Timur Temui PDIP

Keberadaan sumur bor tersebut, lanjut dia, juga harus berkesinambungan termasuk pengelolaannya dalam penyusuna anggaran dalam perbaikannya.” Jangan andalkan dana dari pemerintah saja jika mengalami kerusakan dalam sumur bor. Harus juga pandai untuk mengelolanya,” jelasnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena El Nino sudah berakhir. Indeks ENSO disebut berada pada kondisi Netral. Selanjutnya, BMKG memperkirakan, kondisi/ fase Netral ENSO berpeluang menuju La Nina mulai periode Agustus 2024. Perkiraan ini diklaim sejalan dengan proyeksi beberapa pusat iklim dunia.

Artinya, El Nino yang melanda RI dan memicu kekeringan serta suhu panas ekstrem di musim kemarau tahun 2023 akan digantikan La Nina. Yang diprediksi bakal masuk RI ketika sebagian wilayah mengalami puncak musim kemarau tahun 2024.

Sementara itu, BMKG mengingatkan adanya ancaman kekeringan di sejumlah wilayah Indonesia. Serta potensi masih terjadinya kondisi hari tanpa hujan berturut-turut, di sejumlah wilayah bahkan sudah level panjang dan ekstrem panjang. (Setya)

Related Posts

1 of 52