NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet (reshuffle) kembali. Menurutnya, ada beberapa hal yang melatar belakangi usulan tersebut, terutama mengingat adanya kegaduhan politik akhir-akhir ini.
“Saya mengusulkan penyegaran (reshuffle) ini dilakukan secepatnya, kira-kira akhir tahun inilah,” ujar Bobby dalam diskusi publik bertema “Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK” di Warung Komando, Jakarta Selatan, Jumat (6/10/2017).
Bobby menuturkan, kegaduhan politik ini yang harus dijadikan penilaian Presiden untuk melakukan pergantian menteri atau reshuffle.
Bobby menegaskan, penyebab gaduhnya suasana di tanah air karena masalah kenaikan dasar tarif listrik, subsidi, dan koordinasi antara menteri satu dengan menteri lainnya. Jika kagaduhan ini terus dibiarkan dan tidak dilakukan reshuffle, Bobby mengaku khawatir program pemerintah tidak terealisasi secara maksimal.
“Kalau gaduh terus saya khawatir program pemerintah tidak terimplementasikan. Untuk pencapaian program pemerintah ada beberapa program pemerintah yang harus dirubah, dari yang lama karena ada yang tidak jalan. Misalnya penuntasan kasus HAM, tidak jalannya distribusi tertutup dibidang energi, listrik dihulu tidak jalan,” katanya.
Ditanya Menteri mana yang harus dirshuffle, Bobby yang juga politisi dari Fraksi Partai Golkar ini menjawab sepenuhnya menyerahkan kepada Jokowi sebagai pemegang hak proregatif.
“Sektornya ini pemerintah yang lebih tahu. Apakah diganti Menkonya, menterinya, wamennya, atau dirjennya. Itu kan tanggungjawab eksekutif,” katanya. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)
