Peristiwa

PBNU Turut Berduka Atas Gempa Lombok

H Robikhin Emhas saat acara Focus Discussing Group di Gedung PBNU, Kramat Raya selasa (24/10/2017). Foto Panitia FGD/ NusantaraNews
H Robikin Emhas saat acara Focus Discussing Group di Gedung PBNU, Kramat Raya selasa (24/10/2017). (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas dalam keterangan persnya mengatakan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengucapkan duka yang mendalam atas musibah gempa di Lombok, NTB dan di beberapa tempat lainnya pada Minggu petang, 5 Agustus 2018.

“Mari berdoa semoga tidak ada gempa susulan. Bagi para korban meninggal dunia semoga Allah SWT mengampuni segala salah dan khilaf selama mereka di dunia dan amal kebaikannya diterima, serta keluarga yang ditinggalkan tabah,” kata Robikin dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (6/8/2018).

Dirinya menambahkan, kepada para korban lainnya, semoga segera dipulihkan trauma paikologis dan kesehatannya. “Tak ada peristiwa terjadi tanpa izin Allah SWT. Mari ambil pelajaran dan hikmah darinya. Mari bergandeng tangan meringankan beban para korban,” sambungnya.

Dirinya berharap pemerintah beserta elemen kekuatan sipil untuk mengatasi keadaan tersebut.

Saat ini, lanjur dia, PBNU telah mengintruksikan kepada LPBI (Lembaga Penanggulan Bencana Indonesia) dan Lazisnu (Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shodaqoh NU) untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna melakukan penanganan musibah gembah bumi tersebut.

Baca Juga:  Pelantikan DPC PWRI Sumenep 2024: Anugerah Tokoh dan Sinergi untuk Kemajuan Daerah

Baca Juga:
Gempa Bumi 7 Skala Richter, Warga Sembalun Bumbung NTB Membutuhkan Bantuan

Sebagai informasi, sebelumnya pada sepekan yang lalu publik Lombok, NTB pada Minggu pagi, 28 Juli 2018 telah digegerkan gempa serupa. Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 WITA.

Gempa di Lombok bukan kali pertama. Pada tahun tahun-tahun sebelumnya, peristiwa alam tersebut juga sering terjadi. Bahkan kejadiannya memiliki kedekatan secara penanggalan.

Pada tahun 2017 silam tepatnya bulan 13 Agustus, gempa bumi berkekuatan 5,1 SR mengguncang Lombok Utara, gempa berpusat di laut 64 KM Barat Laut Lombok Utara, pada titik koordinat 7.85 LS – 116.03 BT, dengan kedalaman 317 KM. Saat itu, gempa tidak berpotensi tsunami.

Kemudian pada tahun 2016, di awal bulan Agustus tepatnya tanggal satu, gempa berkekuatan 5,7 magnitude juga dirasakan publik Lombok. Tak hanya warga Lombok, gempa kala itu juga dirasakan oleh dirasakan warga Bali dan Sumbawa. Hasil analisis BMKG, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,23 LS dan 117,85 BT, tepatnya di darat pada jarak sekitar 63 km arah baratlaut Kota Dompu, NTB, dengan kedalaman 22 kilometer.

Baca Juga:  Waduh! Belasan Tahanan Rutan Polres Serang Kabur Lewat Jendela

Begitupun pada tahun 2015. Dimana gempa bumi saat itu terjadi pada pukul 00:45:55 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempabumi berada pada koordinat 7,82 °LS dan 116,99°BT, dengan magnitudo 5,1 SR pada kedalaman 323 km, berada 80 km timurlaut Lombok Utara. menurut USGS pusat gempabumi berada pada koordinat 7,619°LS dan 116,910°BT, dengan magnitudo 4,9 Mw pada kedalaman 313,3 km, berada 137 km timurlaut Mataram. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setiap tahun, gempa bumi kerap menerpa Lombok.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,066