Mancanegara

Pasukan Macan, Divisi Lapis Baja Ke-4 dan Garda Republik Suriah Mulai Menggempur Garis Depan Pertahanan Pemberontak dan Teroris

Pasukan Macan, Divisi Lapis Baja Ke-4 dan Garda Republik Suriah Mulai Menggempur Garis Depan Pertahanan Pemberontak dan Teroris
Presiden Suriah Bashar Al-Assad

NUSANTARANEWS.CO – Pasukan pemerintah Suriah menggempur daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di barat daya dengan serangan udara, artileri dan roket pada hari Kamis (21/6). Presiden Bashar al-Assad telah bersumpah untuk merebut kembali wilayah yang berbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Damaskus telah mengerahkan pasukan elitnya untuk membebaskan provinsi Dara’a dari tangan koalisi pemberontak-teroris dan mengambil alih kendali keamanan perbatasan Suriah dan Yordania. Selain Pasukan Macan Suriah, Damaskus juga menggerakan Divisi Lapis Baja ke-4 dan Garda Republik dengan persenjataan lengkap.

Gelombang besar gerakan pasukan bersenjata lengkap ini telah menggelisahkan Yordania dan Israel yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS). Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Washington sangat terganggu dengan operasi besar-besaran pasukan pemerintah Suriah di daerah itu.

Gedung Putih memperingatkan Damaskus bahwa AS akan mengambil langkah-langkah tegas sebagai tanggapan terhadap operasi militer pemerintah Suriah yang bergerak memutar ke arah barat daya negeri  itu.

Baca Juga:  Artileri Berat Korea Utara Dalam Dinas Rusia Dikonfirmasi

Seperti diketahui, setelah pasukan pemerintah Suriah dengan bantuan Rusia dan Iran berhasil menghancurkan sisa-sisa wilayah yang dikuasai oleh teroris dekat Damaskus dan kota Homs – kini pasukan Suriah mulai melancarkan operasi ke daerah perbatasan Yordania yang masih dikuasai para pemberontak.

Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, melaporkan bahwa tentara telah melakukan “serangan artileri yang terfokus” pada posisi militan di kota al-Harak dan Busra al-Harir.

AS tampaknya mengalami dilema oleh gerakan pasukan pemerintah Suriah ke barat daya di mana Washington telah berupaya mengamankan wilayah itu dengan diplomasi tingkat tinggi yang menghasilkan kesepakan “Zona Eskalasi” dengan Rusia dan Yordania. Daerah itu menjadi sensitif karena berbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Kepentingan AS atas daerah Suriah barat daya pada dasarnya berasal dari sekutu regionalnya, Yordania dan Israel. Yordania sangat mengkhawatirkan kembalinya konflik bersenjata yang dapat mengirim gelombang baru pengungsi ke perbatasannya dan menggerakan para milisi yang didukung Iran. Sementara Israel sangat khawatir dengan kehadiran Iran, baik di dekat Dataran Tinggi Golan maupun di Suriah.

Baca Juga:  Pembantaian Warga Palestina di Gaza: Kekejaman yang Mencoreng Kemanusiaan

Wilayah barat daya menjadi penting secara geopolitik bagi kelanjutan pertarungan antara Israel dan Iran ke tingkat yang lebih tinggi dari sekedar proxy war – di mana level pertarungan akan meluas ke tingkat regional – bahkan internasional. Apalagi keterlibatan Iran dan Hizbullah  dalam membela Suriah telah memberi mereka keunggulan politik dan peran militer di Suriah.

Israel dan Yordania melihat bahwa kehadiran Iran yang diperluas akan mengganggu keseimbangan kawasan regional – okeh karena itu mereka sepakat tidak akan membiarkan Iran menjalankan strategi-militer jangka panjangnya. (as)

Related Posts

1 of 3,051