Lintas NusaPeristiwa

LPBI NU Gelar Program Slogan-Steady Persiapan Gladi Ruang dan Posko

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade  (DFAT) melaksanakan program Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Daerah dalam Kesiapsiagaan Bencana Menuju Tanggap Darurat yang Cepat, Tepat dan Efektif (SLOGAN–STEADY). Dimana salah satu tahapan yang akan dilaksanakan adalah mengadakan serangkaian kegiatan, mulai dari TTX (Table Top Exercise), CPX (Command Post Exercise) dan FTX (Field Training Exercise) untuk mendorong sistem dan mekanisme yang efektif dalam menghadapi keadaan darurat bencana di wilayah sasaran.

Program Manager acara, Yayah Ruchyati menyampaikan, tujuan kegiatan ini antara lain: a) Meningkatnya ketrampilan dan pemahaman para pihak dalam menghadapi situasi darurat bencana di wilayahnya; b) Tersusunnya skenario yang akan dilaksanakan dalam serangkaian kegiatan TTX dan CPX; c) Tersedianya informasi terkait pembagian peran antar aktor dan kebutuhan sumberdaya yang akan digunakan dalam melaksanakan serangkain kegiatan yang dimaksud; d). Tersedianya informasi kesenjangan sumberdaya yang akan digunakan dalam TTX dan CPX; e). Munculnya kesepakatan dari para pihak untuk menentukan jenis kejadian dan lokasi dilaksanakannya gladi lapang.

Baca Juga:  Fraksi Demokrat DPRD Nunukan Dorong Penguatan UMKM

Narasumber pada kegiatan workshop adalah: BNPB, BPD Provinsi Jawa Tengah, BBMKG Jawa Tengah. (Baca: LPBI NU Inisiasi Deteksi Dini Banjir, Ini Kata Sekda Kudus)

”Kegiatan ini adalah lanjutan program pedampingan LPBI NU selama 2 tahun di kabupaten Jepara dan Kudus, dan telah menghasilkan beberapa dokumen penting : Kajian risiko kabupaten; Mekanisme Penanganan Darurat Bencana; SOP Peringatan Dini; SOP Kedaruratan Bencana tingkat Kabupaten; Rencana Kontinjeni Banjir Tingakt Desa di dua Kabupaten; dan juga  adanya tim relawan desa yang telah dilatih pada program ini,” terang Yayah Ruchyati kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, melalui surat elektroniknya, Rabu (7/3/2018) malam.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Adi Prabowo  Sekretaris Kabag TU BPBD Propinsi Jawa Tengah,  mengapresiasi kegiatan LPBI NU membantu dalam pegurangan risiko bencana yang ada di Jawa Tengah, Pemerntah sangat terbantu dan manfaat yang di terima oleh masing- masing kabupaten dalam hal kebencanaan.

“Di Jawa Tengah menurut data yang ada di BPBD ada 586 kejadian bencana di seluruh Jawa Tengah sampai dengan 7 Maret 2018, oleh karena itu perlu adanya kerjasama antara masyarakat, dunia usaha, stakeholder dan organisasi yang lain, untuk ikut berkomitmen dalam penaggulangan bencana, karena tidak mungkin semua itu hanya di tumpukan lewat BPBD saja,” kata Adi Prabowo.

Simak: LPBI NU Petakan Risiko Bencana Daerah

Workshop dibuka oleh Direktur Kesiapsagaan BNPB yang sampaikan oleh Kasubdit perencanaan dan Kesiapsiagaan, Eni Supartini, yang menyampaikan bahwa, sebagiamana amanat UU NO.24 th 2007 yang meliputi penanganan Pra, saat dan Pasca Bencana.

Baca Juga:  Terima Pataka dari BNPB, Jawa Timur Tuan Rumah  Bulan PRB Tahun 2025

“Berdasarkan kajian risiko bencana yang di susun oleh BNPB terdapat daerah–daerah yang terpapar bencana yang berada di seluruh propinsi dan kabupaten kota yang ada di Indonesia, dan ada sekitar 600 bencana dalam 2 bulan,” kata Eni.

Ia menambahkan, penelitian dari jepang bahwa prosentasi keselamatan jiwa orang yang terkena risiko bencana adalah Diri sendiri 35%, Keluarga 31,9%, Teman 28,1 %, Orang lewat 2,6 %, Tim SAR 1,7 %, Lainnya 0,9 %.

Baca juga: 

HKBN 2017: LPBI NU Gerakkan 1,5 Juta Pelajar dan Santri Siaga Bencana
Selama Puncak Musim Penghujan Februari 2018, BNPB: Waspadai Bencana Longsor
BNPB: Masa Kritis Karhutlah Sudah Berlalu

“Selain itu penguatan kesiapsiagaan di kalangan masyarakat itu perlu di adakan pelatihan yang berjenjang dan berkelanjutan sehingga para relawan lebih berkompetensi dalam penanggulangan bencana, kami bangga dengan LPBI NU yang selalu konsern dalam melaksanakan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat,” kata Eni.

Baca Juga:  APTIKNAS Luncurkan Indojual.com, Marketplace Khusus Produk IT

Sekadar diketahui, peserta workhop adalah organisasi perangkat daerah (OPD), Polres, Kodim, dan parapihak yang terkait dengan penanggulangan bencana. Kegiatan dilaksanakan 7–9 Maret 2018 di Hotel Pandanaran Semarang Jawa Tengah

Pewarta/Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 12