Lintas NusaPeristiwa

LPBI NU Inisiasi Deteksi Dini Banjir, Ini Kata Sekda Kudus

LPBI NU gelar workshop penyusunan sistem peringatan dini banjir tingkat kabupaten Kudus. Foto: Panitia/ NusantaraNews.co
LPBI NU gelar workshop penyusunan sistem peringatan dini banjir tingkat kabupaten Kudus. Foto: Panitia/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Lembaga Penangulangan Bencana dan Perubahan iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) mengadakan workshop penyusunan sistem peringatan dini banjir tingkat Kabupaten Kudus selama dua hari kemarin, Selasa-Rabu (22-23/8/2017).

Sekertaris Daerah Kudus Noor Yasin memberikan apresiasi kepada LPBI NU, sebab telah menginisiasi kegiatan deteksi dini bencana banjir dengan kemasan workshop penyusunan sistem peringatan dini banjir tingkat kabupaten.

“Letak Geografis kudus yang sering terkena bencana banjir saat musim penghujan, menjadi perhatian kita untuk deteksi dini banjir. Apalagi saat ini gencar-gencarnya pembangunan insfrastruktur jalan di berbagai wilayah, menjadikan beberapa titik menjadi banjir seperti kejadian banjir tahun 2014. Maka dari itu dengan adanya kegiatan deteksi dini, kita bisa mengurangi resiko bencana banjir,” kata Noor Yasin saat membuka acara di aula jenang Mubarrok Kudus.

Dia mencontokan, seperti yang pemerintah saat ini lakukan, yakni relokasi warga desa menawan rawan longsor, tepatnya dukuh kambangan menuju ke tempat yang aman. “ini sudah proses tinggal menyelesaikan kelengkapan administrasi,” tutur Yasin.

Baca Juga:  Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan

“Harapan kami kegiatan deteksi dini kita libatkan untuk mengajak masyarakat merawat lingkungan agar tidak terkena bencana, baik longsor, banjir maupun kebakaran,” harapnya.

Sementara itu, Ketua LPBI NU Kudus Gufron menyampaikan, kegiatan yang diikuti beberapa organisasi perangkat daerah bertujuan untuk membangun sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyusunan sistem peringatan dini.

Sejumlah organisasi perangkat daerah yang hadir diantarnya BPBD Kudus, Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kesbagpol, PSDA. Selain itu ada juga PMI, ORARI, RAPI, pramuka, dan 2 desa yang menjadi pailot projek Desa Sambung dan Desa Karangrowo.

Kegitan ini, tutur Gufron, mendatangkan BMKG Jawa Tengah dan BPBD Jawa Tengah untuk pemaparan kondisi yang dialami di Jawa Tengah, khususnya kondisi potensi bencana di kabupaten Kudus.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 2