MancanegaraTerbaru

RAILGUN: Senjata Masa Depan Angkatan Laut India

NUSANTARANEWS.CO – Railgun adalah senjata yang mampu meluncurkan proyektil tanpa menggunakan bahan peledak atau propelan, tapi diluncurkan dengan kecepatan sangat tinggi sampai mach 7 atau lebih dengan elektromegnetik. Kemampuan meluncurkan proyektil dengan kecepatan sangat tinggi dibanding senjata atau meriam biasa – menjadikan Railgun mampu mencapai sasaran dengan kecepatan dan akurasi yang ekstrem.

Senjata ini diklaim bisa dengan mudah menghantam objek bergerak seperti kapal laut, pesawat tempur, drone hingga rudal lawan.

Kehadiran Railgun sebagai alutsista telah menggeser paradigma teknologi balisitik dengan energi elektromagnetik untuk menembakkan sebuah peluru. Senjata ini hanya memanfaatkan energi kinetik untuk menghancurkan targetnya.

Menurut para ilmuwan yang mengembangkan senjata ini, peluru railgun bisa melesat dengan kecepatan 7,5 Mach (sekitar 9.100 kilometer per jam) – setara dengan tujuh kali kecepatan suara. Peluru itu bisa menjangkau jarak 160 kilometer.

Infografis RailGun. Foto: Indian Defence Forum
Infografis RailGun. Foto: Indian Defence Forum

Sejak US NAVY menunjukkan kemampuan Railgun dan kelebihannya, organisasi Riset Pertahanan India merasa bahwa senjata elektromagnetik tersebut akan memberi kekuatan signifikan pada Angkatan Lautnya.

Baca Juga:  Cawagub Jakarta Kun Wardana Temui Pengurus APTIKNAS

Sampai saat ini, tahap prototip terus dikembangkan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga layak menjadi sistem senjata yang mumpuni. Bila berhasil disempurnakan, Railgun elektromagnetik akan menjadi senjata dengan kemampuan serangan yang dahsyat.

Bukan itu saja, kelebihan railgun elektromagnetik disamping sangat efisien dalam operasinya, juga relatif aman karena tidak membawa terlalu banyak bahan peledak tinggi di kapal.

Satu-satunya masalah adalah bagaimana kapal mampu menghasilkan daya 25 megawatt atau setara dengan daya kapal induk untuk mengoperasikan railgun.

Angkatan Laut India menyukai senjata ini karena jauh lebih aman bagi para pelaut, dan lebih murah untuk pembayar pajak. Menurut para ahli Angkatan Darat dan Angkatan Laut India masing-masing proyektil tirus 12 inci berdiameter 6 kaki dalam panjang dan 250 pon biaya sekitar Rs 1.500.000, dibandingkan dengan Rs 7.500.000 untuk rudal konvensional.

Dengan kecanggihan railgun sebagai senjata dengan kecepatan dan ketepatannya yang sangat tinggi menjadikan pertempuran udara dan di laut dengan kapal-kapal besar secara teoritis menjadi usang – terutama risiko kehancuran yang tak terhindarkan setelah terdeteksi dan ditargetkan oleh radar dengan platform Railgun.

Baca Juga:  Pastikan Program Internet Mandiri, Kun Wardana Kunjungi National Cybersecurity Connect 2024

Tampaknya peperangan di masa depan dan juga sistem pertahanan harus bergantung pada radar yang memiliki kemampuan merespons dengan cepat untuk meluncurkan rudal hipersonik untuk melawan platform Railgun. Dengan kata lain, siapa lebih cepat dia menang.

Railgun adalah sebuah revolusi bagaimana menambah kecepatan laju peluru. Railgun telah membuat senjata mesiu menjadi kuno. Sedangkan Railgun baru pada tahap permulaan. Sehingga wajar saja bila biaya produksinya sangat mahal.

Dibutuhkan 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,7 triliun untuk memproduksinya. Salah satu komponen paling mahal dari teknologi ini adalah selonsong pelurunya yang unik.

Para ilmuwan sendiri yakin seiring waktu mereka bisa membuat senjata itu lebih kecil. Sejauh ini Angkatan Laut AS berharap bisa memasang senjata itu di kapal tempur baru USS Zumwalt, yang memiliki kapasitas lebih besar untuk mengoperasikan Railgun. (Banyu)

Related Posts