NUSANTARANEWS.CO, Kediri – Wawasan seputar AIDS didadakan melalui sosialisasi dan pembentukan warga peduli AIDS yang dilangsungkan siang ini di Balai Desa Ngasem Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Acara ini juga dihadiri Danramil Ngasem, Kapten Kav Suradi, Nur Munawaroh dari Dinas Kesehatan serta Muspika Kecamatan Ngasem. Di acara ini juga, perangkat desa se-Kecamatan Ngasem dan Karang Taruna turut ambil bagian dalam sosialisasi yang bertemakan AIDS, Senin (27/11/2017).
Kapten Kav Suradi mengatakan kita tidak usah lagi mendiskriminasi orang-orang yang terjangkit AIDS. Belum tentu mereka terjangkit AIDS karena kesalahannya. Bisa jadi dulunya orang tua mereka juga terjangkit AIDS, anaknya yang tidak tahu apa-apa ikut tertular. Mungkin bisa jadi karena dari jarum suntik yang salah penggunaan, akhirnya ia tertular. Yang tahu betul sebab musababnya ialah orang-orang yang berkompeten di bidang kesehatan, khususnya yang menangani AIDS. Kita tidak perlu menghakimi terlalu berlebih-lebihan ,itu salah ini salah. Mari kita cegah sejak dini AIDS itu dan kita dorong orang-orang disekitar kita untuk mengenal lebih jauh AIDS itu apa, agar tidak salah informasi.
Sementara itu, Nur Munawaroh menjelaskan hindari melakukan hubungan intim diluar nikah atau hubungan intim sejenis. Hindari penggunaan narkoba, karena penggunaan narkoba selain diharamkan menurut agama dan dilarang Pemerintah, lewat jarum suntik ini penularan AIDS bisa terjadi. Hindari pentatoan tubuh, selain merusak kulit, penggunaan jarum suntik juga rawan tertularnya AIDS.
Kemudian dilanjutkannya, ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini. Dengan begitu, penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya. Untuk itu, sangat penting pencegahan dini dengan memeriksa diri, apakah ada indikasi AIDS atau tidak. Kita akan jaga kerahasiaan identitas.
Sosialisasi ini tidak sekedar penyampaian pandangan atau wawasan seputar AIDS saja, seluruh peserta juga diperkenankan untuk bertanya jawab langsung dengan batas si penanya 5 orang saja dan setiap pertanyaan berdurasi 1,5 menit. Seluruh pertanyaan akan dijawab langsung oleh pihak Dinas Kesehatan yang berkompeten di bidang kesehatan sekaligus wawasan seputar AIDS. (penrem)
Editor: Redaksi/NusantaraNews