NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Komandan TNI AL/Danlanal Nunukan Letkol Laut (p) Ari Aryono menegaskan bahwa para pahlawan dalam berjuang mempertahankan kedaulatan Indonesia tidak pernah memandang siapa dan daimana asal mereka namun justru memandang perbedaan sebagai modal perjuangan. Mereka juga memandang semua sama dan setara dalam perjuangan.
“Dulu para Pahlawan tak pernah memandang diri dan orang lain darimana dan siapa ataupun agama apa. Tapi mereka bersatu untuk bangsa Indinesia agar berdaulat dan meraih kemerdekaanya,” ujar Letkol Laut (p) Ari Aryono dalam peringatan Hari Pahlawan di Nunukan, Jumat (10/11/2017).
Letkol Laut (p) Ari Aryono menuturkan, Kebhinekaan yang ada di Indonesia bukanlah perbedaan yang harus dibeda-bedakan. Menurutnya, kebhinekaan di Indonesia adalah anugerah karena keberagaman dalam persatuan adalah kekuatan. Dan itu sudah dibuktikan oleh para pahlawan sehingga bangsa ini mampu meraih kemerdekaan.
“Jangan sampai keberagaman yang ada sekarang justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kontra NKRI untuk memperuncing perbedaan. Keragaman yang dianugerahkan pada bangsa ini harus mampu disatukan untuk bekerjasama mengisi kemerdekaan,” tutur Letkol Laut (p) Ari Aryono.
Lebih lanjut ia juga mengajak masyarakat, khususnya di Nunukan yang notabene beranda terdepan NKRI lebih bijak dalam menggunakan media sosial di era digital ini.
“Perkembangan media sosial yang saat ini semakin menjamur khususnya di wilayah Perbatasan (Nunukan), seiring kemajuan tegnologi tentu adalah hal yang tak bisa dihindari. Untuk itu saya menghimbau kepada masyarakat Nunukan agar bijak dalam bermedia sosial. Bijaklah dalam menanggapi pemberitaan dan tidak mudah lakukan sharing pemberitaan tanpa cek dan ricek,” ujar Let Kol Laut (p) Ari Aryono.
“Banyak akhir-akhir ini pemberitaan yang bersifat provokatif dan saling menjelek-jelekan antar seseorang dan golongan. Masyarakat hendaknya tidak langsung mempercayai pemberitaan seperti ini apalagi melibatkan diri dalam provokasi dengan langsung menyebarkankan berita tanpa cek kebenarannya,” sambungnya. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews