MancanegaraTerbaru

Jendela Surya Berpotensi Menyimpan Energi Listrik

NUSANTARANEWS.CO – Jendela surya bisa memenuhi hampir semua permintaan listrik Amerika Serikat. Bahkan, bisa menyediakan hingga 7 miliar meter persegi permukaan kaca di Amerika Serikat yang juga bisa digunakan untuk menghasilkan listrik.

Teknologi sel surya dapat segera memanfaatkan potensi energi secara masif dari kaca dan benda transparan lainnya.

Para ilmuan telah mengerjakan panel surya transparan yang bisa digunakan sebagai jendela di mobil atau rumah sekaligus pembangkit listrik.

“Sel surya yang sangat transparan mewakili gelombang masa depan untuk aplikasi surya terbaru. Kami menganalisis potensi mereka dan menunjukkan bahwa dengan memanen cahaya surya, perangkat ini dapat memberikan potensi pembangkit listrik serupa sebagai atap surya sembari memberikan fungsionalitas tambahan untuk meningkatkan efisiensi bangunan, mobil dan benda elektronik bergerak lainnya,” kata Richard Lunt, Profesor Teknik Kimia dan Ilmu material di Michigan State University seperti dikutip The Independent, Rabu (25/10/2017).

Ia menjelaskan, bahan ini dirancang untuk menangkap sinar ultraviolet dan inframerah. Profesor Lunt menambahkan, versi komersial panel surya berteknologi tinggi baru harus dipasarkan dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga:  Fraksi PKS DPRD Nunukan Minta Pemerintah Optimalkan Potensi Peningkatan PAD

Menurut penulis laporan, diperkirakan lima miliar sampai tujuh miliar meter persegi permukaan kaca di Amerika Serikat dapat digunakan untuk memenuhi 40 persen permintaan energi negara tersebut. Dan bisa meningkat menjadi hampir 100 persen jika kapasitas penyimpanan energinya bagus.

Pada tahun 2016, surya menyumbang 1,4 persen dari pembangkit listrik AS, naik 0,1 persen dibandingkan tahun 2010. Sementara itu, biaya untuk memasang panel surya tradisional di AS telah turun lebih dari 70 persen sejak 2010.

Di Inggris, pangsa pasar panel surya secara keseluruhan cenderung lebih tinggi, dan terhitung 3,4 persen dari semua listrik yang dihasilkan pada tahun 2016. (ed)

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts