NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Dua dosen Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (UMK) menyerahkan pembuat gagang pisau kepada salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang pembuatan alat-alat dapur khas Bareng, Kudus. Kedua dosen itu adalah Fajar Nugraha S.Kom M.Kom dan Taufiq Hidayat ST. MT. Alat yang diberikan itu, merupakan bantuan dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dua dosen tersebut.
Menurut Fajar Nugraha, alat pembuat gagang pisau ini, merupakan salah satu wujud nyata dukungan UMK melalui program pengabdian kepada masyarakat, kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus. ”Alat pembuat gagang pisau ini sangat penting, untuk mempercepat proses produksi,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Nusantaranews, Senin (18/9/2017).
Keunggulan alat tersebut, terang Fajar Nugraha diamini Taufiq Hidayat, memiliki keunggulan antara lain proses cetak hingga jadi maksimal 10 menit, menggunakan sistem kontrol temperatur otomatis dengan temperatur maksimal 600 derajat celcius dan daya maksimal 600 watt.
”Keunggulan lain yang sangat penting dari alat ini, bahan baku yang digunakan adalah limbah plastik. Jadi selain ongkos cetak gagang menjadi lebih murah, juga lebih ramah lingkungan,” paparnya.
M. Sahri Baedlowi, salah satu pelaku usaha pembuatan pisau dapur yang mendapatkan sumbangan alat tersebut, mengaku senang karena akan bisa membantu mempercepat proses produksi dan bisa sedikit meringankan ongkos produksi yang harus dikeluarkan.
”Produk alat-alat dapur, alat pertukangan dan alat pertanian dari Kudus yang diproduksi di wilayah Bareng dan sekitarnya ini, sudah sangat dikenal di Indonesia, bahkan sudah merambah pasar luar negeri. Hanya saja, kendalanya selalu saja di Sumber Daya Manusia (SDM),” paparnya.
Dengan adanya alat bantuan dari UMK ini, ungkapnya, akan menjadi salah satu solusi dari keterbatasan SDM yang ada untuk produksi. ”Dukungan pihak perguruan tinggi seperti UMK sangatlah penting, khususnya untuk membantu memecahkan berbagai persoalan (kendala) yang dihadapi,” katanya.
Pelaku usaha yang juga ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Citra Usaha Logam ini mengatakan, saat ini, perajin alat-alat dapur, pertukangan, pertanian dan sejenisnya di wilayah Bareng dan sekitarnya cukup banyak. ”Untuk Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, ada sekitar 250-an perajin, sedang di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo ada sekitar 150 perajin,” ujarnya. (*)
Pewarta/Editor: Romandhon