NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo tampaknya tak menjamin partainya bakal mendukung Saifullah Yusuf sebagai calon gubernur Jatim pada Pilkada Serentak 2018 mendatang.
Kendati sudah dua periode memimpin Jawa Timur bersama Saifullah Yusuf, bukan berarti Demokrat lantas langsung memberikan dukungan. Soekarwo menegaskan, Demokrat tidak ada kekhususan dalam hal dukung mendukung karena semua peluang sama baik eksternal maupun internal.
“Walaupun Gus Ipul sudah dua periode bersama saya memimpin Jatim, tapi secara dukungan partai tidak ada kekhususan, semua peluang sama baik eksternal maupun internal,” kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Ia menegaskan, mekanisme Partai Demokrat dalam menentukan siapa calon yang akan didukung partai ada di majelis tertinggi.
Sementara itu, menurut hasil survey Lembaga Survey Surabaya Survey Center (SSC) popularitas Gus Ipul berada di bawah Khofifah Indar Parawansa. Khofifah dinilai sosok yang sudah sangat populer di Jatim sehingga memperoleh prosentase 90,0%.
“Semua peluang sama, baik eksternal maupun internal. Dan yang dilihat partai adalah hasil survey,” ucap Pakde Karwo.
Nama Gus Ipul berdasarkan hasil survey SSC menempati urutan kedua popularitasnya setelah Khafifah dengan memperoleh prosentase 84,6%.
“Walaupun saya sebagai salah satu anggota majelis tinggi, tapi dalam menyampaikan dukungan saya membawa nama Partai Demokrat Jatim. Untuk itu saya tidak diperbolehkan memberikan kekhususan dukungan kepada Gus Ipul,” kata Pakde Karwo.
Popularitas Gus Ipul unggul disbanding Tri Rismaharini beserta nama lain yang terus berhembus, termasuk Anang Hermansyah. Artinya, popularitas Gus Ipul di Jatim cukup top karena memang dirinya selama dua periode menjadi Wakil Gubernur Jatim.
“Tapi kalau saya pribadi ada keterikatan dikarenakan Gus Ipul sudah dua periode bersama saya memimpin Jatim. Namun hal itu tidak menjadi faktor dalam menentukan sikap dukungan dalam partai,” tegas Pakde Karwo lagi.
Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Eriec Dieda