NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum DPP PPP, M. Romahurmuziy, mengimbau seluruh pihak untuk memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum untuk melakukan instropeksi diri sebagai seorang pemimpin.
Dia berpesan agar para pemimpin dapat menilai secara jernih apa yang salah dari cara berpikir, komunikasi, dan tindakan sehari-sehari. Pesan ini tidak hanya ditujukan pada pemimpin, tapi juga kepada masyarakat.
“Pemimpin masyarakat, pemimpin politik, pemimpin negara, pemimpin instansi, pemimpin apa saja, dan termasuk pemimpin keluarga. Bila sekecap kata kotor dan menyakitkan saja pernah terucap, bila setitik nila saja pernah tertulis, bila sekejap saja kita pernah tak adil, bila sejumput saja kita pernah menzhalimi orang, pantaslah hari ini kita meminta maaf,” ujar Romy dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/6/2017).
“Jika karena yang demikian meruyak ujaran kebencian di media sosial dan media konvensional, pantaslah hari ini kita melawan diri kita yang demikian seraya membentengi dari nafsu yang senantiasa mengajak kita kembali pada amarah,” lanjutnya.
Romy mengajak agar seluruh lapisan masyarakat untuk berhenti marah-marah, melempar fitnah, dan saling menyalahkan satu dengan yang lain. Dia berpesan lewat momen Idul Fitri agar tali silaturrahmi dan persaudaran dirajut kembali.
“Karenanya mari sudahi bersama marah-marah, sudahi saling melempar fitnah, sudahi bersama saling menyalahkan, sudahi semua silang pandangan dengan islah. Mari rajut kembali silaturrahmi, jalin kembali persaudaraan insani, lakukan segera rekonsiliasi. Bagi umat Islam, pedomanilah ajaran Allah SWT dalam mengajak saudara-saudara kita untuk islah sebagaimana firman-Nya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Romy mengingatkan seluruh lapisan masyarakat bahwa dalam setiap konflik internal sebuah bangsa akan ada pihak atau bangsa lain yang memetik keuntungan. Maka dari itu, seluruh elemen bangsa wajib untuk memastikan agar tidak ada pihak yang diuntungkan dari konflik internal bangsa.
Anggota DPR ini juga meminta seluruh umat Islam untuk menebarkan Islam yang penuh kedamaian. Salah satunya, dengan meluruskan berbagai berita bohong atau hoax.
“Mari jadikan setiap kita, khususnya umat Islam, berkontribusi terhadap kedamaian negeri dengan menebar Islam rahmah. Dengan bersikap proaktif meluruskan berita hoax yang menjadikan perpecahan anak-anak bangsa, serta mengedepankan persaudaraan sesama muslim, sesama insan, dan sesama bangsa Indonesia dalam setiap komunikasinya,” tuturnya
Pewarta: Ricard Andika
Editor: Romandhon