Budaya / SeniPuisi

Janji Lelaki Sejati

Puisi Wiemppie Satria Nusantara

Janji Lelaki Sejati

Ombakpun selalu saling bertabrakan
Berkejar-kejaran riang bagai dalam sebuah permainan
Begitu mempesona namun menakutkan
Tekanannyapun selalu di luar perkiraan.

Suaranya bagai syair tak berirama
Karena datang dan perginya irama tak ada ketukan
Mendesis bagai angin yang juga tak berirama
Menekan dan memaksa menuju daratan.

Lautan adalah gambaran kehidupan
Lemah dan kerasnya lautan tak bertuan
Karena semua saling memangsa dan memaksakan
Seakan semua ingin menjadi yang terdepan.

Hingga terkadang yang besarpun dihempaskan
Oleh yang kecil yang memiliki kelebihan
Kadang yang besarpun dipermalukan
Sebagai teguran atas adanya penentu kehidupan.

Kehidupan memang tidak kita tentukan
Yang demikian pula dengan ombak di lautan
Hingga terkadang kemunafikan
Lebih sering menghias setiap perjalanan kehidupan.

Bukan hanya manusia pengarung kehidupan
Ada binatang tumbuhan dan dajal pengarung kehidupan
Semua seiring dengan peranan
Namun hanya manusialah pemilik kemunafikan.

Yang seakan alam adalah hanya ruangnya
Yang memicu segala kemunafikan dan keserakahan
Yang menjadikan pula manusia lupa kodratnya
Hingga berani meninggalkan yang pernah dilahirkan.

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Demi sebuah kepentingan dan alasan
Keturunanpun diterlantarkan
Mengutamakan harta dan tahta dengan berjuta alasan
Dengan dalih pesan aturan yang diutamakan.

Sedangkan alam tidak mengajarkan alasan
Alam mengajarkan menjalankan tanpa kemunafikan
Menghadapi dengan segala keberanian dan kesiapan
Dengan tetap mengandalkan kepercayaan bukan buatan tangan.

Di bumi manusia bukanlah hanya lelaki
Pemegang janjipun bukan hanya lelaki

Akan tetapi janji lelaki sejati adalah harus berarti
Ikrar hatinya harus tidak dapat dikompromi
Sekalipun ombak badai menerjang menghampiri
Karena ikrarnya kepadaNya bukan kepada yang wujud di bumi.

Nusantara Indonesia 1 Mei 2017

Wiemppie satria Nusantara

Wiempie Satria Nusantara, penulis puisi-puisi kritik terhadap segenap kesenjangan dan ketidakadilan di negeri ini. Sudah menerbitkan buku puisi tunggal. Beberapa puisi sering dibacakan diberbagai acara.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Catatan:

Boy with a Pipe karya Pablo Picasso ini seharga US$ 104,2 juta / Rp 1,2 triliun. Tahun 1905 lukisan ini dirampungkan oleh Pablo Picasso. Lukisan yang menggambarkan pria Perancis dengan pakaian warna biru dan bunga di atas kepalanya. Tangan kirinya nampak sedang memegang pipa. Pada bulan Mei 2004, lelang yang dilakukan oleh Sotheby New York membuat gebrakan besar di dunia seni. Lukisan ini merupakan lukisan pertama yang terjual dengan harga di atas US$ 100 juta.

 

Related Posts

1 of 112