Gaya HidupKesehatan

Perselingkuhan Cinta Satu Malam Kerap Terjadi di Musim Panas

Ilustrasi: Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebuah studi terbaru dari OkCupid mengungkapkan bahwa 33 persen orang lebih banyak mencari cinta satu malam di bulan Juni saat dimulainya musim panas. Hal itu sekaligus menjadi pertanda bahwa orang masih bisa ada kesempatan melakukan perselingkuhan kalau ingin mencari cinta satu malam.

Situs kencan itu membuat suatu kesimpulan setelah melacak lebih dari 18 juta tanggapan peserta studinya terhadap pertanyaan “kira-kira berapa lama anda ingin kencan terakhir anda bertahan?”

Jawaban atas pertanyaan ini dikumpulkan dari 2013 hingga 2016. Jawaban dan tanggapan bervariasi. Dari data, sedikitnya ditemukan 17 persen orang yang mencari kencan satu malam pada bulan April, Mei dan Juni.

Adapun alasan mereka suka melakukan pertemuan singkat sebelum musim panas adalah terkait dengan cuaca panas.

“Saya akan mengatakan bahwa ketertarikan pada kencan satu malam di musim panas terkait erat dengan cuaca yang terasa lebih hangat dan mungkin lebih sedikit hambatan karena salah satu di antara mereka jarang berpakaian lengkap,” kata psikolog University of Massachusetts Amherst seperti dikutip Daily Star.

“Orang lebih rela dan suka bisa keluar rumah saat tidak sedang datangnya musim salju, hujan dan suhu beku,” tambahnya.

Baca Juga:  Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Peduli Terhadap Sesama

Artinya, sifat dan perilaku kencan satu malam mencerminkan sedikitnya hambatan pada suhu yang cenderung lebih hangat.

Kemudian, data itu juga diperkuat saat memasuki bulan-bulan musim dingin seperti Oktober dan November. Di saat itu, ada sedikit orang yang mencari cinta satu malam atau berselingkuh dari pasangannya. Di bulan itu juga dikatakan orang justru lebih suka dengan pasangan permanen yang telah terikat secara sah (a permanent human blanket).

Bahkan ditemukan ada sedikit peningkatan, yakni 2 persen orang yang mencari hubungan jangka panjang pada saat cuaca dingin atau musim dingin. (ed)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts