NUSANTARANEWS.CO, Qatar – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membela Qatar setelah sejumlah negara Arab memutuskan hubungan diplomatik. Erdogan bahkan akan melakukan intervensi apabila Qatar terbukti mendukung gerakan terorisme.
Dikutip Al Jazeera, Rabu (7/6/2017) Erdogan bahkan tertarik untuk menjalin kemitraan dengan Qatar, meskipun Arab Saudi dan sekutunya memberikan sanksi berupa pemutusan hubungan diplomatik.
“Izinkan saya mengatakan pada awalnya bahwa kita tidak menganggap sanksi terhadap Qatar itu baik. Turki akan melanjutkan dan mengembangkan hubungan kami dengan Qatar, seperti juga dengan semua mitra kami yang telah mendukung kami pada masa-masa sulit,” kata Erdogan dalam sebuah pidato di Ankara.
Turki memang bergutang budi pada Qatar. Sebab, pada 15 Juli 2016 lalu Qatar menerjunkan 150 tentara elite untuk membantu pengamanan Erdogan dan meletus kudeta gagal.
Turki memiliki hubungan dekat dengan Qatar namun juga memiliki hubungan baik dengan negara-negara Teluk lainnya, terutama Arab Saudi.
Erdogan berhati-hati untuk tidak mengkritik Riyadh, dan meminta negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog.
“Upaya untuk mengisolasi Qatar … tidak akan menyelesaikan masalah apapun,” kata Erdogan, memuji sikap dingin Doha dan pendekatan konstruktif dalam menyikapi permasalahan ini.
Bahrain, Mesir, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dan hubungan transportasi dengan Qatar pada hari Senin, menuduhnya mendukung telah ekstremisme.
“Mempresentasikan Qatar sebagai pendukung terorisme adalah tuduhan serius. Saya kenal (pemimpin Qatar, red) dengan baik. Dan kalau mereka benar begitu, maka saya akan menjadi kepala negara pertama yang menghadapi mereka,” tegasnya. (ed)
Editor: Eriec Dieda
