NUSANTARANEWS.CO – Seorang binaragawan Aarron Lambo memposting sebuah video di Facebook meminta kepada orang-orang untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengunggah hal-hal yang berbau anti-muslim di media sosial atau menargetkan muslim Inggris sebagai sasaran kebencian dan tuduhan.
Permintaan Lambo menyusul serangan teroris di Kota Manchester pada Senin (22/5) tengah malam.
Lambo agaknya berusaha untuk berpikiran beda dari orang kebanyakan dalam menyikapi sebuah teror. Tak sedikit orang membagikan video postingan Lambo.
Di dalam video itu, Lambo meminta mereka yang menyaksikan untuk berpikir sebelum mengaitkan muslim dengan teroris dan untuk menghindari kaum ekstrimis hidup dengan bebasnya.
Setelah menggambarkan kesedihannya saat mengetahui kejadian mengerikan yang terjadi setelah mengikuti konser Ariane Grande di Manchester Arena pada hari Senin, Lambo mengungkapkan keprihatinannya atas potensi sentimen anti-muslim yang muncul setelah serangan tersebut.
“Saya tidak bisa berhenti memikirkan orang-orang yang akan terbangun hari ini dengan sejumlah pelecehan dan intimidasi untuk sesuatu yang sama sekali tidak mereka ketahui. Mari kita coba, hari ini, untuk menjaga kata teroris dan muslim keluar dari kalimat yang sama. Orang-orang ini bukan Muslim, mereka teroris,” tegas Lambo seperti dilansir Mirror.
Lambo berpendapat dengan penuh semangat bahwa ekstrimis ingin orang-orang Inggris saling berpaling dan meminta orang untuk berpikir sebelum bertindak berdasarkan perasaan benci yang berasal dari kejadian Senin malam.
“Diintimidasi untuk sesuatu yang tidak anda lakukan itu perbuatan tidak adil. Pikirkan sebelum memposting sesuatu secara online . Pikirkan apa yang kita katakan sebelum kita mengatakannya,” Lambo mengingatkan.
Sejak video tersebut diposkan kemarin pagi, telah dilihat sebanyak 3.8 juta kali dan telah menarik ribuan komentar, kebanyakan dari mereka mendukung Lambo untuk toleransi dan perdamaian.
Ledakan bom tersebut menewaskan 22 orang dan menyebabkan lebih dari 100 lainnya cedera. ISIS mengaku bertanggung jawab atas kekejaman, yang melibatkan perangkat buatan yang dikemas dengan kacang dan baut.
Salman Abedi, yang diyakini telah lahir di Manchester dan keturunan Libya, dinobatkan sebagai pelaku bom bunuh diri yang paling bertanggung jawab atas peristiwa nahas tersebut. Dia meledakkan dirinya di serambi tempat acara saat ribuan remaja meninggalkan konser penyanyi kenamaan, Ariana Grande itu. (ed/mr)
Editor: Eriec Dieda