Politik

Ajak Ahok Sambut Raja Salman, Jokowi Dinilai Lukai Hati Umat Islam

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kehadiran Raja Salman di Indonesia menjadi kebanggan tersendiri bagi rakyat Indonesia, tak terkecuali umat Islam. Menurut Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, Raja Salman adalah penjaga dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah.

“Itulah mengapa kehadirannya sangat dinanti dan dibanggakan. Akan tercatat sebagai salah satu sejarah terbaik,” kata Pedri dalam kepada Nusantaranews, Rabu (1/3/2017).

Namun Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah tersebut mengaku sangat menyayangkan ketika penyambutan Raja Salman di Indonesia, justru Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tengah tersandung kasus hukum.

“Ahok adalah terdakwa kasus penodaan agama Islam, agamanya Raja Salman juga. Mengajak terdakwa dalam menyambut tamu istimewa negara adalah sesuatu yang tidak etis,” sambung dia.

Lebih lanjut, kata Pedri, Jokowi semestinya sensitif dengan perasaan Umat Islam yang sedang terluka oleh ulah Ahok. “Ahok sudah saatnya ditinggal oleh Jokowi dalam agenda penting kenegaraan,” paparnya.

Baca Juga:  Blusukan Pasar di Jember, Cabup Fawait  Sorot Minimnya Tempat Ibadah di Pasar

Di samping terdakwa lanjutnya, Ahok sebagai gubernur juga sedang dipersoalkan kedudukannya. “Semestinya dia sudah dinonaktifkan sementara dari jabatan gubernur. Dan kasusnya sedang diproses Hak Angket di DPR RI. Bangsa ini betul-betul sudah dibikin bising oleh Ahok. Tetapi Jokowi tetap saja tidak bergeming,” ungkap Pedri.

Menurutnya, jika cara-cara demikian ini tidak diakhiri, maka dugaan bahwa pemerintahan Jokowi berpihak ke Ahok makin kuat dan benar. “Sebagai presiden, Jokowi harus sensitif dengan perasaan umat dan memperhatikan kepatutan dalam memperlakukan seorang terdakwa,” tandasnya.

Penulis: Romandhon

Related Posts

1 of 531