NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Beberapa ilmuan Korea Selatan yang dimpimpin Cheon Jin-woo di Pusat Nanomedicine di bawah Institut Sains Dasar (IBS) menemukan magnetic resonance imaging (MRI). Platform baru ini disebutkan dapat menemukan sel-sel yang sakit secara selektif.
Pusat penelitian di Korea Selatan, menyampaikan perkembangan teknologi ini bisa mengatasi keterbatasan MRI saat ini. Temuan ini adalah pengembangan dari “lampu MRI nano” yang mengaktifkan sinyal MRI hanya di hadapan target penyakit.
“Penelitian ini dapat mengatasi keterbatasan MRI yang ada sekaligus menjadi gerbang baru dalam teknologi MRI non-invasif dalam mendiagnosis berbagai penyakit,” kata Cheon dalam siaran pers yang dilansir Antara.
MRI memiliki dua bahan magnetik. Tatkala kedua bahan itu diletakkan pada jarak kritis seperti lebih dari 7 nanometer, sinyal akan muncul. Namun, kata Cheon, ketika keduanya ditempatkan lebih dekat dari 7 nanometer, sinyal MRI menjadi off. Fenomena ini, disebut oleh Tim ilmuwan sebagai “Magnetic Resonance Tuning (MRET).”
“Seperti menggunakan senter pada hari yang cerah dan efeknya terbatas. Teknologi baru ini, sebagai gantinya, seperti menggunakan lampu flash pada malam hari dan itu lebih berguna,” sambung Cheon.
Lampu MRI nano tersebut, tutur para peneliti, telah diuji dengan mendiagnosis kanker dan mendeteksi keberadaan enzim yang dapat menginduksi tumor. Temuan ini sebelumnya dipublikasikan dalam jurnal “Nature Materials.”
Penulis: Achmad Sulaiman