NUSANTARANEWS.CO – Pada tahun 2030, harapan hidup di Inggris rata-rata diperkirakan sampai usia 80 tahun. Seperti keinginan dari kebanyakan orang, hidup lebih lama membutuhkan sejumlah tips tentang bagaimana menjalani kehidupan yang lebih baik.
Semua hal, seperti produk-produk gaya hidup, bisnis, diet dan kebugaran telah tersedia secara luas. Dan kesejahteraan adalah kata kunci bagaimana cara terbaik untuk hidup lebih panjang. Demikian artikel yang dikutip Mirror, Sabtu (21/1/2017).
Tapi, ada satu cara lain agar hidup bertahan lebih lama. Yakni sikap kita terhadap seks. Temuan dari University of Sheffield, mengurangi berhubungan seks disebut sebagai salah satu rahasia penting untuk kehidupan yang lebih berumur panjang. Para peneliti menyimpulkan bahwa menghindari seks lebih kondusif untuk kehidupan yang lebih panjang daripada menjadi aktif secara seksual. Mereka mengambil kesimpulan dari kehidupan para biarawati yang cendrung lebih lama hidupnya karena mereka bisa berhubungan seks secara teratur. Bahkan tak sedikit para biarawati disebut sebagai perawan tua.
“Biarawati cenderung memiliki umur lebih panjang daripada wanita kebanyakan. Tapi pertanyaaannya, mengapa demikian?” ujar Dr Michael Siva-Jothey.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kumbang yang mati lebih muda karena kawin setiap hari. Sementara, kumbang yang menghindari kawin justru bisa hidup lebih lama.
“Kumbang yang kawin, mati lebih cepat dari kumbang yang tidak kawin. Mekanisme ini tidak sama pada manusia, tetapi prinsipnya sama. Pada kumbang, hormon kawin diperlukan untuk memproduksi sperma pada jantan atau telur pada betina, yang memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh,” jelas Dr Siva-Jothey.
Jadi, dengan melakukan hubungan seks atau kawin, sistem kekebalan tubuhnya akan menyusut sehingga menghasilkan berkurangnya daya tahan hidupnya. Dalam hal ini, Dr Siva-Jothey percaya bahwa dalam hal ini apa yang diterapkan kumbang juga berlaku untuk organisme lain, termasuk manusia.
Penelitian lain membuktikan temuan ini juga. Kasim, atau laki-laki yang telah dikebiri dilaporkan hidup lebih lama meskipun harus mengalami kejadian yang sangat ekstrim. Hal ini ditemukan bagaimana pengebirian memiliki efek besar pada rentang hidup orang Korea.
Studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Current Biology menyatakan bagaimana ratusan tahun yang lalu, orang-orang kasim hidup sampai 19 tahun lebih lama daripada pria normal dari kelas sosial yang sama, bahkan hidup lebih lama di antara anggota keluarga kerajaan.
Menurut para peneliti meyakini hormon pria, testosteron, dapat mengurangi harapan hidup, yang pada gilirannya berlaku beberapa cara untuk menjelaskan bagaimana wanita cenderung hidup lebih lama laki-laki.
Sekadar catatan, mengutip Wikipedia, Orang kasim adalah laki-laki yang telah dikebiri. Mereka telah kehilangan kesuburannya karena buah zakarnya telah dibuang (dengan sengaja atau karena kecelakaan) atau karena sebab-sebab lain, tidak berfungsi. Catatan-catatan paling awal tentang pengebirian dengan sengaja untuk menghasilkan orang kasim berasal dari kota Lagash di Sumeria pada abad ke-21 SM.
Sejak itu, selama beribu-ribu tahun orang kasim melakukan berbagai fungsi di berbagai kebudayaan seperti pelayan istana atau pelayan rumah tangga yang sejenis, penyanyi laki-laki dengan suara tinggi, petugas-petugas keagamaan khusus, pejabat pemerintah, komandan militer, dan pengawal kaum perempuan ataupun pelayan di harem. Kepala orang kasim terdapat di Kekaisaran Bizantium, dan mereka menjabat sebagai salah satu pejabat utama di Konstantinopel di bawah kaisar. (Sego/Er)