NUSANTARANEWS.CO – Kamis (10/11) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, Jakarta Timur. Dalam keterangan persnya, kedatangannya tersebut untuk melihat persiapan para prajurit saat kondisi genting.
Bahkan Presiden Jokowi mengaku, apabila dalam keadaan darurat, dirinya tak segan-segan untuk segera mengerahkannya.
“Ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, dalam keadaan darurat, bisa saya gerakkan,” kata Presiden Jokowi dihadapan para pasukan khusus.
Dalam stetmennya tersebut tampak sesuatu besar akan segera terjadi. Hal ini tak berlebihan, mengingat pada 25 November nanti dikabarkan akan diadakan lagi demontrasi besar-besaran yang bertajuk Bela Islam Jilid III.
Dengan demikian, dapat disiasumsikan jika kedatangan Presiden Jokowi ke Markas Kopassus merupakan langkah Presiden dalam rangka meminta bantuan dan dukungan terkait isu adanya gerakan Bela Islam jilid III nanti.
Bahkan sehari sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah mendatangi dua ormas besar NU dan Muhammadiyah. Juga membuat pertemuan yang mengundang beberapa ormas Islam ke Istana Negara.
Menanggapi hal tersebut, aktivis politik Uchok Sky Khadafi berkomentar, “Jokowi sudah melihat gerakan umat Islam ketika mengepung istana, dan sangat membahayakan kekuasaan presiden. Selama ini, Jokowi meremehkan kekuatan kekuatan Islam, dan lebih cenderung bermesraan atau membela para pengembang properti,” ungkapnya kepada Nusantaranews di Jakarta Kamis (10/11). (Adhon)