NUSANTARANEWS.CO – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merasa optimis pada 2017 Indonesia menjadi negara pengekspor komoditi hasil pertanian terutama Beras, Bawang, Jagung, Kedelai.
“Bawang, pemerintah tegas menetapkan pengadaan bawang perbulannya tidak boleh di bawah 12 ribu ton. Begitupun padi, jagung dan kedelai. Apabila semua tercapai, Insya Allah, tahun depan kita kembali menjadi pengekspor utama komoditas pangan di regional Asia Tenggara,” ujar Amran kepada wartawan di Gedung Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Dia juga mengungkapkan bahwa pengadaan gabah kering hasil produksi petani naik pesat hingga 300%, setara 207.000 ton pada Oktober 2016, jika dibandingkan Oktober tahun lalu mencapai 67.000 ton.
“Coba anda (wartawan) cek dan bandingkan, pengadaan bulan Oktober tahun lalu, hanya 67 ribu ton gabah perbulan. Sekarang sudah 300% peningkatannya menjadi 207 ribu ton gabah perbulan,” kata Amran.
Amran juga menyampaikan, peningkatan pengadaan gabah karena Kementerian Pertanian telah menjaga dan mengontrol produksi gabah sejak dari hulu di tingkat petani, hingga ke hilir di tingkat distribusi.
“Kenapa bisa begitu? Karena kami jaga di hulu sehingga hilir bisa kita kendalikan. Contoh, pengadaan beras di bulan Juli tahun 2015 lalu, hanya 90 ribu ton pengadaan beras, tahun ini mencapai 287 ribu ton beras,” kata Amran
Menurutnya, untuk komoditas pangan lain semisal Bawang, Jagung dan Kedelai, tingkat pengadaan tidak boleh di bawah 12 ribu ton per bulan, dengan demikian harga bisa ditekan karena pasokan melimpah. (Andika)