NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Kalimantan merupakan salah satu pulau besar yang ada di Indonesia dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Tidak heran Kalimantan menjadi pulau dengan banyak pertambangan seperti batu bara, minyak bumi, dan lain sebagainya.
Di sektor lain, tanah Kalimantan juga sangat subur akan komoditas pertanian. Begitu pula kekayaan sektor bahari juga sangat melimpah.
Warga Dayak yang notabene merupakan masyarakat asli Kalimantan tentu dituntut harus berperan aktif mengekola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dan tidak hanya menjadi penonton.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPW Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Ptovinsi Kalimantan Utara, Mangku Muriono disela-sela pembukaan Rakerda Ke -1 DPD TBBR Kabupaten Nunukan, Selasa (21/5/2024).
“Warga Dayak jangan hanya menjadi penonton namun harus mampu mandiri mengelola sumber daya alam yang ada,” tuturnya.
Menurutnya, kemandirian masyarakat Dayak akan tercapai jika hidup sejahtera serta mampu mengelola SDA secara bijaksana.
Muriono mengungkapkan bahwa seluruh kekayaan titipan leluhur, baik kekayaan material yang berada di bawah, di atas permukaan tanah di dalam wilayah adat harus senantiasa dijaga.
Begitu pula kekayaan immaterial berupa spritulitas, pengetahuan, seni tradisi, ritual-ritual adat dan kearifan adat harus senantiasa dilestarikan.
“Kehidupan ekonomi masyarakat Dayak akan mandiri jika sungai, laut, hutan dan tanah leluhur kita kelola dengan baik,” tandasnya.
Selain seruan kepada masyarakat Dayak, Mangku Muriono mengingatkan agar pihak-pihak investor untuk arif dan bijak dalam mengelola SDA yang ada di Kaltara.
“Jangan sampai pengelolaan SDA yang ada justru mematikan ekonomi atau yang lebih parah meminggirkan keberadaan masyarakat Tempatan,” tandasnya.
Muriono menyayangkan aksi perampasan terhadap wilayah-wilayah adat dalam berbagai bentuk pola penguasaan yang dibarengi dengan aksi-aksi kriminalisasi dan kekerasan terhadap masyarakat Dayak bahkan menunjukkan sebuah trend yang meluas.
“Kita tentu masih ingat beberapa waktu yang lalu warga Dayak Agabag yang masuk dalam penjara karena adanya perampasan ruang hidup mereka. Saya harap hal tersebut tidak akan terulang kembali,” harapnya.
Untuk itu Muriono berpesan agar Rakerda Ke – 1 DPD TBBR Kabupaten Nunukan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat membawa masyarakat, investor dan pemerintah beriringan dalam sinergitas untuk lesejahteraan masyarakat tanpa kecuali.
“Saya minta, segala kompleksitas yang terjadi saat ini dapat dibahas oleh para peserta Rakerda dan hasilnya nanti akan direkomendasikan kepada Pemerintah serta pihak – pihak terkait dalam rangka bersinergi membangun Nunukan yang berkedilan,” pungkasnya. (ES)