NUSANTARANEWS.CO, Pamekasan – Pemerintah Kabupaten Pamekasan melihat Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit polio tidak bisa ditentengkan. Oleh karena itu, pihaknya kerap melakukan koordinasi untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Ingat KLB itu beban berat ke kita, bukan hanya ke keuangan dan status. Kita ini sudah payah payah untuk menjadi kabupaten sehat, ternyata KLB,” kata Pj Bupati Pamekasan pada Jum’at, 12 Januari 2024.
Segenap Pemerintah Kabupaten Pamekasan bersama Dinas Kesehatan, camat dan pihak terkait lainnya telah melakukan rapat internal terkait langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menangani KLB ini.
Diketahui, KLB ini bukan pertama kalinya terjadi di Kabupaten Pamekasan. Pada tahun 2018 lalu, masyarakat juga pernah dihadapkan dengan KLB penyakit difteri dan keracunan makanan.
“Kita pernah mengalami KLB, artinya ini bukan barang baru, sehingga penanganannya cepat. KLB sudah kita terima, ayo kita rapatkan dan pak sekda nanti yang mimpin. Saran saya rencana aksinya diperjelas, dimulai kapan, jangan hanya bicara anggaran,” ujarnya.
Masrukin menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan harus bergerak cepat menemukan langkah strategis menangani KLB penyakit polio supaya bisa menjadi normal kembali.
Dia menegaskan, upaya penanganan KLB tersebut perlu dilakukan dengan cara yang efektif dan tidak membuat panik masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Masrukin, harus ada kesatuan visi dari berbagai pihak untuk mempercepat penanganan KLB penyakit polio tersebut, terutama dari Dinas Kesehatan.
“Bidan desa, camat, kepala desa harus satu visi agar polio dapat dicegah dengan baik,” pungkasnya. (mh)