Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Diserang Civitas Akademisi Lewat Petisi, Golkar Sebut Presiden Jokowi Terbuka Kritik

Diserang Civitas Akademisi Lewat Petisi, Golkar Sebut Presiden Jokowi Terbuka Kritik

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai Golkar selaku parpol pengusung paslon capres Prabowo-Gibran tak mempersoalkan adanya petisi civitas akademisi untuk presiden Jokowi. Pasalnya, para pendukung Prabowo-Gibran menilai kalau pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan baik dibawah kepemimpinan era Presiden Jokowi.

Ketua Golkar Jawa Timur Mohammad Sarmuji mengatakan Sepanjang yang dilakukan dalam rangka mengingatkan kegiatan tersebut tidak menjadi masalah. “Hanya saja karena berdekatan dengan momentum politik, jadi banyak yang menganggap kegiatan tersebut bermuatan politik,” jelas wakil ketua komisi VI DPR RI ini, Minggu 4 Februari 2024.

Menurut alumni Unej ini,yang menarik dari aksi-aksi dari kalangan kampus tersebut adalah respon Presiden Jokowi yang terkesan tidak menghalangi aktivitas tersebut. “Itu menunjukkan bahwa Pak Jokowi terbuka terhadap kritik sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia benar-benar berjalan dengan baik,” terangnya.

Puluhan civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni menyuarakan keresahan hati mengenai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai telah keluar jalur. Hal ini disampaikan mereka dalam sebuah Petisi Bulaksumur yang dibacakan di Gedung Balairung UGM, Yogyakarta, pada Kamis, 31 Januari 2024.

Baca Juga:  Deklarasi, Sahabat Mas Iben Dukung Gus Fawait Djos di Pilkada Jember

Profesor Koentjoro mewakili civitas akademika UGM membacakan petisi tersebut yang turut didampingi oleh para tokoh guru besar UGM. “Dengan ini menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan dan keadilan sosial,” jelas Koentjoro membacakan petisi.

“Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar UGM,” tambahnya.Bermula dari petisi kalangan civitas UGM tersebut, kemudian melebar diikuti oleh sejumlah kampus di Indonesia.(setya)

Related Posts

1 of 150