NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Iran secara resmi menyatakan ingin membantu Suriah meningkatkan pertahanan udaranya untuk menangkis serangan Israel yang terus berlanjut. Seperti dilaporkan Fars News Agency bahwa Iran berkeinginan untuk memperkuat pertahanan udara Suriah dengan memodernisasi sistemnya.
Selain itu, jet-jet tempur Angkatan Udara Suriah yang sudah ketinggalan zaman seperti: Su-22, Su-24, dan MIG-29 Fulcrum pun sudah saatnya diupgrade untuk meningkatkan kembali kemampuan tempurnya. Sementara Iran memiliki pengalaman memodifikasi Su-22 dan Su-24 sehingga mampu membawa rudal jelajah jarak jauh.
Tujuan Iran adalah untuk menahan serangan ilegal Israel di Suriah di masa depan yang kerap menyerang Damaskus dengan berbagai dalih. Seperti pada akhir Maret lalu, dimana dua anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) tewas akibat serangan udara Israel tersebut.
Meskipun sejauh ini Suriah telah mendapat bantuan sistem pertahanan udara S-300 Rusia pada musim gugur 2018 – namun tampaknya belum digunakan untuk menghadang serangan Israel secara serius. Pada Mei tahun lalu, S-300 ditembakkan pertama kali untuk menyerang jet tempur Israel, tapi sepertinya bukan sebagai upaya sungguh-sungguh untuk menembak jatuh jet-jet Israel.
Padahal pasukan Rusia yang ditempatkan di Suriah memiliki pertahanan udara jarak jauh canggih, jet tempur, dan menguasai sebagian besar wilayah udara Suriah. Memang menjadi pertanyaan besar mengapa sejauh ini seakan-akan Kremlin membiarkan ratusan serangan Israel menyerang posisi pasukan Iran dan Hizbullah.
Bila Iran yang merupakan musuh Israel benar-benar memodernisasi pertahanan udara Suriah tentu akan menjadi masalah besar bagi Israel. Boleh jadi akan memicu eskalasi dan perang skala besar di Suriah – suatu risiko yang harus dihadapi Damaskus jika ingin mengakhiri serangan udara Israel yang terus berkelanjutan. (Agus Setiawan)