NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang telah semakin dekat, hanya hitungan hari. Hal yang menarik untuk dicermati adalah apakah akan ada pertemuan sela antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin?
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow pada Rabu sore bahwa Putin telah menelepon Presiden Indonesia Joko Widodo selaku tuan rumah KTT G20. Meski begitu, Peskov belum memberikan jawaban pasti mengenai kepastian partisipasi presiden Rusia itu.
Penundaan pernyataan Peskov tersebut dapat diartikan bahwa konsultasi (di belakang layar) masih berlangsung antara Gedung Putih dan Kremlin. Sebab di tengah situasi ketegangan hubungan AS-Rusia, pengumuman sepihak terkait pertemuan Biden-Putin tentu sukar dibayangkan.
Namun ada sedikit sinyal dari Gedung Putih kemarin, ketika juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa AS tidak melihat tanda-tanda Rusia sedang membuat persiapan untuk menggunakan senjata nuklir, dalam sebuah pernyataan.
Demikian pula pihak Rusia yang mengabaikan kehadiran personel militer AS di Ukraina untuk berperang melawan pasukannya yang dibocorkan media.
Meski sinyal-sinyal santun tersebut terlihat jelas, pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan tegas bahwa, “Penggunaan senjata nuklir oleh Rusia secara hipotetis diperbolehkan hanya sebagai tanggapan atas agresi yang dilakukan dengan penggunaan WMD, atau agresi dengan penggunaan senjata konvensional, ketika keberadaan negara terancam.”
Di hari-hari belakangan ini juga menarik untuk diperhatikan bagaimana Moskow dan Kiev melakukan pertukaran tahanan besar-besaran.
Bahwa ada situasi baik Moskow maupun Washington tidak menaikkan tensi ketegangan atas tuduhan Rusia mengenai keterlibatan intelijen Inggris dalam sabotase jaringan pipa gas Nord Stream dan serangan pesawat tak berawak di pangkalan angkatan laut Rusia di Sevastopol.
Semua kecenderungan itu, tampaknya adalah upaya kedua belah pihak untuk bertemu di atas meja. Tentu menjadi menarik bila AS-Rusia bertemu tanpa melibatkan Ukraina di Bali – karena Presiden Zelensky telah mengkonfirmasi bahwa Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam KTT G20 mendatang jika Putin menghadiri acara tersebut. (Agus Setiawan)