Berita UtamaEsaiTerbaru

Hikmah Sistem Daring dan Pengaruh Ekonomi Orangtua

Hikmah Sistem Daring dan Pengaruh Ekonomi Orangtua
Hikmah sistem daring dan pengaruh ekonomi orangtua
Perkembangan teknologi sangat membantu manusia dalam mempercepat menyelesaikan berbagai kegiatan. Penggunaan teknologi yang tepat guna adalah tuntutan zaman yang terus bergerak cepat, bahkan terasa terbang, sementara banyak yang masih jalan di tempat.
Oleh: Chairul Bariah

 

Pemberlakuan sistem pembelajaran daring di kota dengan di desa tentu berbeda. Masyarakat di pedesaan kini secara perlahan mulai move on dari kebiasaan lama secara manual beralih ke dunia teknologi. Program pemerintah untuk menghidupkan Sistem Manajemen Gampong di Provinsi Aceh dengan penggunaan jaringan internet turut mendukung pembelajar daring.  Adanya program ini sangat membantu masyarakat terutama anak-anak usia sekolah untuk memanfaatkan jaringan internet gampong / desa sebagai media belajar secara daring/Online.

Pembelajaran Daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi pembelajaran atau media sosial. Pandemi Covid-19 membawa hikmah kebaikan untuk masyarakat awam yang belum paham teknologi jaringan atau internet perlahan mulai belajar. Ibu rumah tangga yang memiliki anak-anak usia sekolah tak mau ketinggalan untuk belajar menggunakan internet melalui HP android atau laptop.

Alasan yang cukup kuat bagi para ibu rumah tangga untuk belajar mengakses situs belajar melalui internet adalah untuk membantu anak-anaknya membuat tugas yang diberikan oleh guru di sekola, terutama sekali anak usia Taman Kanak-Kanak. Untuk anak Sekolah Dasar penggunaan HP android atau laptop harus dalam pengawasan orangtua sepenuhnya, karena anak usia SD masih belum dapat membedakan mana situs yang dapat dibuka dan yang dilarang, perlu penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak mengapa ada situs yang tidak boleh mereka buka.

Baca Juga:  Hari Kesehatan Mental Sedunia, Khofifah Ajak Masyarakat Peduli Terhadap Sesama

Zaman ini adalah zamannya transparansi tidak mungkin lagi kita mengatakan ada hantu di situs terlarang itu. Bila kita tidak berterus terang maka anak-anak akan menjadi penasaran, akibat dari keiingin tahuan yang kuat membuat anak mencuri-curi waktu bahkan bersembunyi di sudut ruang yang tidak terlihat oleh orangtua, ini dapat membahayakan masa depannya.

Mudahnya untuk mengakses internet baik menggunakan data atau wifi, dengan berbagai paket yang ditawarkan oleh rekanan membuat orangtua harus dapat mengalokasikan dana khusus setiap bulannya untuk biaya internet. Sebelum diberlakukanya sistem sekolah atau kuliah secara daring biasanya orangtua hanya mengalokasikan dana untuk belanja rumah tangga, biaya sekolah, biaya transport dan biaya jajan anak-anaknya.

Bertambahnya kebutuhan hidup tidak seiring dengan pertumbuhan ekonomi orangtua, harga barang meningkat, nilai rupiah semakin rendah terpaksa sebahagian orangtua banting stir beralih profesi serta mencari pekerjaan tambahan demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dari beberapa ibu rumah tangga di 3 (tiga) Desa dalam kecamatan Peusangan Bireuen.

Baca Juga:  Blusukan di Sampang, Cagub Risma Janjikan Hunian Layak Untuk Warga

Dari hasil wawancara tersebut ternyata ada juga ibu rumah tangga yang dulu hanya duduk manis atau menyiapkan makanan untuk keluarga dan menjaga anak-anaknya kini harus mencari pekerjaan untuk membantu menambah pendapatan keluarga, seperti apa yang dialami ibu Nur, dia sekarang menjadi tukang cuci dan menyetrika di tempat orang bahkan kadang-kadang membantu membajak sawah tetangga dengan upah seadanya, sementara suaminya hanya seorang buruh tani dengan menanggung 4  (empat) orang anak usia sekolah.

Untuk mendapatkan bantuan biaya sekolah juga harus memenuhi berbagai macam syarat administrasi hal ini terkadang menjadi kendala bagi orangtua untuk mengurusnya. Perjuangan orangtua demi kemajuan anak-anaknya tidaklah mudah, maka anak-anak juga harus memahami bagaimana kondisi orangtuanya.  Peranserta tetangga dan masyarakat sangat diharapkan untuk membantu memberi pencerahan kepada anak-anak di lingkungan sekitarnya, sehingga kehidupan masa depan anak-anak dapat diarahkan dengan baik.

Penggunaan jaringan internet diluar waktu belajar bagi pelajar SD dan SMP harus dalam pengawasan orangtua. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran daring, sebaiknya orangtua tidak mengizinkan pemakaian HP untuk anaknya. Hal ini dapat menekan angka penyalahgunaan internet untuk hal-hal yang tidak penting.

Baca Juga:  Blokade Laut Merah dan Serangan Rudal Yaman Terhadap Israel

Apapun yang dibutuhkan anak, kebiasaan orangtua akan berusaha untuk memenuhinya walaupun terkadang harus berjuang terlebih dahulu, begitu juga dengan internet. Meskipun terasa berat, kebutuhan itu harus terpenuhi, sistem pembelajaran daring telah merubah penataan keuangan dalam rumah tangga, semoga pandemi ini segera berakhir. Pemerintah juga perlahan mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka, dengan ketentuan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Walapun sistem pembelajaran sudah secara tatap muka, namun sebahagian guru tetap memberi tugas kepada para siswa/pelajar  untuk mencari referensi sendiri lewat internet.

Kesimpulan dari uraian di atas sistem pembelajaran daring mempengaruhi ekonomi orangtua, selain dari itu hikmah pembelajaran daring adanya peningkatan pengetahuan para ibu rumah tangga dalam penggunaan HP Android. []

Penulis: Chairul Bariah, Wakil Rektor II Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI),  Dosen Fakutas Ekonomi Universitas Almuslim dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Bireuen, [email protected].

 

Related Posts

1 of 3,050