EkonomiLintas Nusa

Andi Mutamir Minta Pemerintah Tanggap Dengan Potensi Singkong Sebagai Penyangga Ekonomi

Andi Mutamir minta pemerintah tanggap dengan potensi singkong sebagai penyangga ekonomi.
Andi Mutamir minta pemerintah tanggap dengan potensi singkong sebagai penyangga ekonomi/Foto: Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Andi Mutamir.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Andi Mutamir minta pemerintah tanggap dengan potensi singkong sebagai penyangga ekonomi. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menilai, budidaya singkong tak hanya mampu mengangkat sektor ketahanan pangan semata. Namun lebih dari itu, budidaya singkong secara benar juga akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Banyak daerah yang menjadikan singkong sebagai komodoti unggulan daerah tersebut. Dan hal itu tentu tak hanya menguntungkan para petaninya saja namun juga perekonomian secara umum untuk masyarakat di wilayah itu,” tutur Andi kepada Redaksi, Sabtu (9/1).

Menurut Andi, upaya dari seorang petani singkong dan pengusaha tepung mocaf, Makinun Amin seharusnya mendapat mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah Nunukan. Hal tersebut lantaran saat ini masyarakat Nunukan hanya bergantung pada 2 sektor unggulan yakni Sawit dan Rumput  Laut.

Baca Juga:  Temui Buruh Pabrik Rokok Grendel, Inilah Janji Cagub Risma Untuk Buruh

“Dengan adanya pembudidayaan singkong secara masal, saya yakin akan mendatangkan nilai positif bagi masyarakat. Seperti yang dilakukan Pak Maninun Amin yang berupaya membudidayakan singkong sebagai komditi unggulan, seharusnya Pemerintah cepat tanggap,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, atas dasar kepedulian terhadap perekonomian di Perbatasan, seorang petani di Nunukan bernama Makinun Amin saat ini tengah membudidayakan singkong jenis ‘gajah’.

Singkong gajah adalah singkong varietas unggul dari Kalimantan Timur yang dapat berproduksi hingga 40 kg per pohon. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran sedang, tetapi singkong tidak bisa tumbuh baik di daerah yang sering tergenang air.

Makinun Amin kepada pewarta beberapa waktu lalu menegaskan bahwa singkong gajah memberikan keuntungan yang sangat besar bagi petani, bahkan hasil yang diperoleh bisa mencapai empat kali lipat singkong biasa. Bila petani membudidayakan singkong biasa hasil yang diperoleh hanya 1,2 kg per pohon, sedang budi daya varietas singkong gajah rata-rata menghasilkan 7,8 kg per pohon.

Baca Juga:  DPD APTIKNAS Bogor dan FiberStar Sukses Selenggarakan Smart City Connection

“Ini tentu hal yang baik bagi perekonomian masyarakat di Perbatasan ini apabila singkong dapat benar – benar dibudidayakan secara benar,” papar Amin beberapa waktu lalu.

Petani Singkong dan pengusaha tepung mocaf, Makinun Amin dengan singkong gajah hasil budidayanya.

Guna menseriusi hal tersebut, Andi Mutamir minta agar pemerintah dapat memberikan suport dalam bentuk kebijakan. Misalnya dengan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) terkait budidaya Singkong maupun tanaman lain di wilayah Kabupaten Nunukan sebagai komoditi unggulan para petani.

“Kami dari DPRD akan mendukung.  Karena ia secara geografis, kami pun menilai bahwa kultur tanah di Nunukan sangat tepat untuk budidaya singkong,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Andi diharap juga dapat mengajarkan dan mendampingi para petani untuk memperoleh hasil panen yang berkwalitas. Sementara dari hasil kelola singkong tersebut, Andi berharap agar Pemerintah juga proaktif dengan mengupayakan pemasaran.

Terlebih, ungkap Andi, hasil kelola dari singkong dapat menjadi beberapa kuliner yang dengan manajemen pasti akan mendatangkan manfaat lebih bagi masyarakat

Baca Juga:  Marthin Billa Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsan Kepada Forum Pemuda Dayak di Bulungan

“Dengan adanya kuliner-kuliner dari singkong, sudah pasti usaha mikro di Nunukan akan berkembang. Dengan begitu, pasti secara ekonomi perputaran uang di Nunukan akan bejalan,” pungkas Politisi PPP tersebut. (ES)

Related Posts

1 of 3,050