EkonomiMancanegara

Bank Sentral Venezuela Telah Diberikan Hak Untuk Mengajukan Banding

Bank Sentral Venezuela (BCV) telah diberikan hak untuk mengajukan banding
Bank Sentral Venezuela (BCV) telah diberikan hak untuk mengajukan banding. Presiden Nicolas Maduro/Foto: VOA

NUSANTARANEWS.CO, London – Bank Sentral Venezuela (BCV) telah diberikan hak untuk mengajukan banding atas semua aspek dari putusan asli oleh pengadilan Inggris yang menolak hak Caracas atas cadangan emas yang saat ini dipegang oleh Bank of England, kata seorang pengacara pada hari Senin (10/8)

Berdasarkan perintah pengadilan yang dikeluarkan pada 3 Agustus, Hakim Agung Gary Hickinbottom memutuskan bahwa BCV akan diizinkan untuk mengajukan banding keseluruh aspek putusan dan banding akan disidangkan pada bulan September, lansir Sputnik.

“Kami senang Pengadilan Banding akan meninjau semua aspek Putusan ini. Masalah yang dipertaruhkan adalah menapak garis sensitif antara hukum dan politik, dan sangat penting untuk diselesaikan,” ujar Sarosh Zaiwalla, mitra senior di Zaiwalla & Co, firma hukum yang mewakili BCV, dalam sebuah pernyataan.

Seperti diketahui, pada 2 Juli, Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan melawan BCV, yang telah membawa Bank of England ke pengadilan karena menolak untuk mengembalikan 30 ton emas yang disimpan di brankasnya dengan alasan Juan Guaido – pemimpin kudeta gagal dukungan Amerika Serikat (AS) – juga telah mengajukan klaim yang sama terhadap emas tersebut.

Baca Juga:  Bersama Rakyat, Cabup Gus Fawait Terdepan Tolak Tambang Emas di Silo Jember

Meski gagal melakukan kudeta, Guaido tetap mendapat pengakuan dari AS dan Barat. Bahkan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt telah menyatakan dukungannya pada 2019 – yang menjadi salah satu alasan keputusan Pengadilan Tinggi London.

Menurut pengacara yang berbasis di London, kewenangan prerogatif pemerintah Inggris untuk mengakui pemerintah asing tidak dapat digunakan untuk campur tangan secara paksa dalam urusan internal negara asing, yang melanggar norma hukum internasional.

“Seperti pernyataan pengakuan sederhana dari Pemerintah Inggris sudah cukup untuk dapat memindahkan aset dari kendali pemerintah yang kami katakan tidak benar. Jika Pemerintah Inggris akan menggunakan pengakuan sebagai senjata untuk mengejar tujuan kebijakan luar negerinya, ia harus melakukannya dalam batas yang diizinkan secara hukum dari kekuasaan itu, dan tunduk pada pengawasan pengadilan,” katanya.

Zaiwalla juga menekankan bahwa perhatian utama kliennya adalah memastikan bahwa aset rakyat Venezuela tersedia untuk membantu negara itu menangani pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Inggris hingga saat ini juga belum memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Baca Juga:  Peningkatan Kapal Perang Kelas Alvand Iran dengan Rudal Canggih

“Pemerintah Presiden Maduro tetap menjadi satu-satunya yang sah dan tidak terbantahkan. Oleh karena itu, Presiden Madurolah satu-satunya yang dapat memanfaatkan emas itu membantu negara dalam perang melawan virus corona,” tegasnya.

Pemerintah Venezuela mengatakan, hasil penjualan emas itu akan disalurkan melalui United Nations Development Programme untuk memerangi pandemi Coviud-19 di negara Amerika Selatan itu. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,050