Politik

Janji Sejumlah Kartu Sakti Jokowi-Ma’ruf Disebut Masih Penuh Masalah

Diskusi bertajuk Paradoks Kartu Sakti Jokowi diselenggarakan Forum Tebet (Forbet), di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/19). (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)
Diskusi bertajuk Paradoks Kartu Sakti Jokowi diselenggarakan Forum Tebet (Forbet), di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/19). (Foto: Romandhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Akademisi Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad menilai sejumlah kartu sakti yang dijanjikan pasangan capres-cawapres 01, Jokowi-Ma’ruf Amin sesungguh masih penuh masalah. Pasalnya, mengacu pada kartu BPJS Kesehatan saja banyak yang di tolak di rumah sakit.

“Kartu kartu sakti ini sebenarnya masih menjadi problem, karena kartu BPJS saja masih kerap ditolak di rumah sakit. Saya khawatir kartu kartu sakti ini jadi tidak sakti,” kata Herdi Sahrasad dalam diskusi bertajuk Paradoks Kartu Sakti Jokowi yang diselenggarakan Forum Tebet (Forbet) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/19).

Herdi menganggap kartu-kartu sakti yang disampaikan Kiai Ma’ruf Amin di debat ketiga (17/3) lalu berpotensi tidak ada manfaatnya. Bahkan, Ia menduga, kartu tersebut kedepan hanya menjadi olok-olok masyarakat.

“Sejauh ini kartu sakti belum teruji efektifitasnya. Saya khawatir kartu sakti itu masyarakat menggunakannya untuk bermain kartu,” sindir Herdi.

Tiga kartu sakti yang dipamerkan Ma’ruf Amin dalam debat ialah Kartu KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.

Baca Juga:  Gelar Pertemuan, Anies Beri Sinyal Dukung Cagub Luluk di Pilgub Jawa Timur

“Karena itu ketiga kartu sakti ini dilihat apa relevansinya?” tanya Herdi.

Dirinya menilai, penampilan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) didebat ketiga belum mampu mengeksplorasi gagasan, visi-misi yang ditawarkan Jokowi.

Sedangkan cawapres nomor urut 02, kata Herdi, terkesan sungkan kepada Ma’ruf Amin.

Padahal, debat adalah forum untuk mengeksplorasi serta membongkar visi-misi, program dari para kandidat.

“Saya melihat Sandi ewuh pakewuh ya, santun,” tandasnya.

Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,143