InspirasiLintas Nusa

Mahasiswa UMK Rancang Automatic Fish Dryer Tenaga Angin

Mesin fish dryer dalam kondisi dinyalakan rancangan mahasiswa UMK/Foto: Istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Kudus – Empat mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) merancang alat pengering ikan (automatic fish dryer) dengan menggunakan tenaga angin.

Keempat mahasiswa itu adalah Ahmad Edi Waluyo dan M. Imha Ainun Najib, Erna Mutiasari, dan Miftahul Inayah. Mereka dimentori oleh Rina Fiati sebagai dosen pembimbing.

Rancangan ini berangkat dari keinginan mereka membantu meningkatkan produktivitas nelayan di Kabupaten Pati, khususnya di sekitar Desa Dukuhseti di mana mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan dan memproduksi ikan asin.

”Di daerah pesisir Kabupaten Pati, banyak nelayan yang juga memproduksi ikan asin. Namun proses produksinya masih konvensional, yakni dijemur di bawah terik matahari,” ujar salah satu mahasiswa, Ahmad Edi Waluyo kepada Nusantaranews.

4 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) perancang alat pengering ikan (automatic fish dryer) bertenaga angin/Foto: Istimewa

Ia dan teman-temannya melihat, proses pengeringan secara konvensional memakan waktu relatif lama, yakni dua hari. Melihat kenyataan itulah ia dan teman-temannya lalu melakukan obeservasi dan kajian. Hasilnya, muncul ide membuat automatic fish dryer dengan menggunakan tenaga angin.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Mesin automatic fish dryer rancangan mahasiswa UMK ini memiliki tinggi mesin 120 cm dan lebar 40 cm, dengan kapasitas 3 rak atau sekitar 3 kg.

Mereka mengatakan mesin rancangan mereka ini memiliki keunggulan untuk proses produksi ikan asin bagi para nelayan, karena waktu pengeringan yang dibutuhkan menjadi lebih singkat. ”Hanya butuh waktu sekitar 6 jam saja,” ungkapnya.

Daerah pesisir yang notabene kaya akan energi angina membuat mesin automatic fish dryer dapat beroperasi secara efektif. Sebab, energi angin bisa dimanfaatkan untuk energi listrik dan bahkan lebih hemat, efisien dan bersih.

”Keunggulan lain automatic fish dryer dengan menggunakan tenaga angin ini, yaitu tidak terpatok pada cuaca. ”Dengan mesin ini, musim hujan pun nelayan bisa memproduksi ikan asin,” ucap Waluyo menyudahi. (*)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

No Content Available