NUSANTARANEWS.CO, Beirut – Pada 22 September dini hari, Hizbullah menyerang pangkalan udara Ramat David dan lokasi industri militer Rafael di daerah Haifa sebagai respon awal terhadap aksi terror Zionis Israel minggu lalu yang meledakkan ribuan perangkat komunikasi di seluruh negeri serta pembunuhan dua pejabat tinggi Hizbullah termauk beberapa pejuang, dan puluhan lainnya, termasuk wanita dan anak-anak pada 20 September.
Baru-baru ini, pejabat Israel juga telah menyerukan invasi darat terhadap Lebanon sebagai langkah untuk membentuk zona penyangga di wilayah Lebanon selatan.
Israel bahkan telah meminta warga meninggalkan rumah mereka saat pengeboman di Lebanon selatan meningkat
Bahkan frekuensi radio Lebanon juga dibajak oleh tentara Israel dengan pesan audio berbahasa Arab yang memberi tahu penduduk untuk meninggalkan desa mereka. “Hizbullah membahayakan hidup Anda … Kami tidak ingin melukai Anda … jika Anda berada di dalam gedung dengan senjata Hizbullah, tinggalkan desa dan seberangi jarak 1.000meter dalam waktu dua jam.”
Pada 23 September, Zionis Israel mengirim pesan teks kepada warga Lebanon di Lebanon selatan dan wilayah Bekaa timur untuk “menjauh” dari lokasi Hizbullah. Pesan itu dikirim saat tentara Zionis melakukan serangan udara brutal dan membabi buta di Lebanon selatan.
Al Mayadeen melaporkan bahwa serangan udara brutal Zionis Israel menargetkan beberapa daerah di Lebanon selatan dan timur pada tanggal 23 September seperti desa-desa di sekitar Saida yang menerima hantaman hebat.
Menurut laporan serangan tersebut meliputi Aitaroun, Maroun al-Ras, pinggiran Al-Bissariyeh, wilayah antara Roumine dan Deir al-Zahrani, Baflieh, wilayah antara Anqoun dan Maghdouche, Houla, Majdal Selm, Al-Sultaniyeh, wilayah antara Haboush dan Kfarreman, Toura, Aita al-Shaab, Braashit, Harith, wilayah antara Deir Qanoun dan Halousiyeh, Khiam, Jibchit, dan wilayah antara Ansar dan Al-Zarariyeh.
Di Tel Aviv, Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan bahwa akan bertindak “dengan kekuatan penuh” untuk mendorong kelompok perlawanan menjauh dari perbatasan dan memulangkan puluhan ribu warga Israel yang telah dievakuasi dari permukiman utara karena operasi Hizbullah. (Banyu)