NUSANTARANEWS.CO – Berada tepat di atas pebukitan, membuat Makam Imogiri menjadi istimewa karena pamandangan indah mengitarinya. Makam Imogiri merupakan komplek pemakaman yang didirikan oleh Sultan Agung pada tahun 1632-1640. Ia yang membawa kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya.
Pada perkembangannya, komplek makam ini kemudian dijadikan tempat persemayaman terakhir bagi raja-raja dinasti Mataram Islam. Lokasinya berada di Dusun Pajimatan, Desa Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Jika ditempuh dari pusat kota, sekitar 12 km. Dari kota Yogyakarta ke selatan. Apabila menggunakan kendaraan bermotor, pengunjung bisa lewat Jl Imogiri Timur. Yakni dari Terminal Giwangan, lurus ke selatan. Dari perempatan Giwangan pengunjung hanya butuh waktu 20 menitan untuk sampai ke Makam Imogiri.
Komplek Makam Imogiri mulai dibuka pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Di sana ada para abdi dalem yang menjaga makam sampai 24 jam penuh. Untuk bisa sampai makam, pengunjung harus berjalan kaki melewati anak tangga, karena memang letaknya di atas bukit. Berdasarkan pembagiannya, kompleks Makam Imogiri dibagi menjadi tiga.
Pertama, kompleks makam bagian tengah merupakan makam yang pertama kali dibangun oleh Sultan Agung. Sedangkan bangunan kedua dan ketiga merupakan kompleks makam untuk keturunan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarto.
Komplek makam Kasunanan berada di sebelah kanan atau barat komplek makam Sultan Agung. Sedangkan komplek makam Kasultanan Ngayogyakarto berada di sebelah kiri atau timur makam Sultan Agung. Disana juga dimakamkan Sri Sultan HB I hingga Sri Sultan HB IX, kecuali Sri Sultan Hamengku Buwono II yang dimakamkan di Kotagede Yogyakarta.
Untuk masuk ke komplek makam, pengunjung diwajibkan mengenakan pakaian adat Jawa. Di sekitar lokasi, terdapat banyak warga yang menyewakan pakaian adat. Jadi pengunjung tak perlu repot-repot membeli terlebih dahulu untuk bisa masuk ke komplek makam bersejarah ini. (Adhon MK)