NUSANTARANEWS.CO – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah agar usut dan menyelidiki penyebab tingginya harga cabai di pasaran di awal 2017 ini.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, bahwa kenyataan harga cabai yang terus melonjak telah mencekik leher konsumen. Harga cabai saat ini yang ada di pasaran terpantau lebih dari Rp 100.000 per kilogram(kg).
“Hal ini sangat merugikan konsumen dan atau publik secara luas. Ini jelas fenomena yang tidak rasional. Bukan lagi masalah cuaca dan atau gagal panen semata,” ujar Tulus melalui keterangan persnya di Jakarta, Kamis(12/1/2016).
Menurutnya, fenomena melonjaknya harga cabai ini diduga kuat karena ada pihak-pihak tertentu yang mendistorsi pasar, terutama dijalur distribusi. “Entah dengan cara penimbunan dan atau kartel oleh pedagang besar, dan distributor,” kata Tulus.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemerintah tak boleh menyerah, apalagi hanya menyalahkan cuaca. Seharusnya, kata Tulus, pemerintah dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa melakukan pengusutan dan penyidikan yang mengarah sebagai tindak pidana ekonomi.
“Pemerintah tak boleh membiarkan fenomena ini tanpa tindakan berarti dan menyerah pada pasar,” tutur Tulus. (Andika)