Wangi Toko
Saat nafas menyapa
Debu merangkul waktu berlarian dengan angin
Tak kenal lampu lalu lintas
Tergantung surga yang ditawarkan
Tapi wangi toko
Jika beranak sebanyak bintang
Kadang beraroma artis
Sesekali aura bunga mawar mekar
Tak jarang layaknya tempat pembuangan akhir
Tempel sana-sini
Dan nikahi tanah
Purwokerto, 18 April 2018
Bayangan
Musim bayangan berbondong-bondong
Berlarian
Saat pucuknya angkat kesedihan
Kerahkan pasukan hidupi peraduan
Kupu-kupu yang tak pernah kenyang
Mukim dimana-mana
Turut sandiwara
Di atas bayangan
Purwokerto, 20 April 2018
Nasihat Curug
Waktu sedang baik hati
Ikuti arah angin
Arah nurani
Menuju ujung pandang
Terselip bisikan pohon
Untuk ke Curug
Tak apa lelah gerogoti mimpi
Keringat sederas hujan berkali-kali kemarau
Setiba di sana
Aura sejuk menyambut ramah, tebas cemas
Air tak henti bercerita, hidupi suasana dan dunia
Pikiran turut hanyut
Ingar bingar serbuan air jelmakan puisi
Mata tak mau berkedip
Lihat kedung terus dijug curug
Purwokerto, 10 Mei 2018
Memusikalisasi Puisi
Kepiawaiannya kini berbuah naik daun
Musik korbankan ruhnya
Agar puisi semakin hidup
Alunan alirkan kata-kata
Mengalur sempurna
Haru sabar dan tulus
Saling berpadu memadu
Sungguh molek
Harmoni merasuk para pemilik hati
Bulu kuduk dunia hormat
Lahirkan cinta puisi
Pun musikalisasi
Purwokerto, 8 Mei 2018
Kembali Tidur
Saat bulan masih malu
Akan aura kecantikan matahari
Orang bertopi tengah sibuk mencari puisi
Dengan bekal ilmu dari burung
Lihai bercengkerama dengan ibu pertiwi
Memadu cinta dengan angin
Dan menari diiringi alunan hujan
Hingga senja menyapa
Ia ingat
Harus manjakan ototnya
Dengan kembali tidur
Tapi dilema bercokol dalam pikiran
Ingin tidur di surga dunia berkasir
Yang cukup kedipkan mata
Atau dipangkuan bunda
Ya rumahlah pemenang hatinya
Walau harus terjang kuasa malam
Purwokerto, 3 Mei 2018
Jalani Jalan-Jalan
Fajar kini tlah dewasa
Mata membaca angin
Pikiran kawani dilema
Antara jalani jalan cantik yang asik
Atau jalan kurus nan tandus
Rupanya hati ingin ajak main tantangan
Kaki tinggalkan detik demi detik
Tubuh remaja masih menawan
Walau melawan teman awan
Bahagia semakin luluh
Bisa cicipi puisi yang kian bertebaran
Tumbuhan sambut meminta salaman
Lelah yang tak mau kalah
Rayu pandangan tuk tengok jalan sebelah
Nampak surga yang mereka bawa
Untuk berjumpa mekar mawar
Tetap jalani jalan-jalan
Purwokerto, 2 April 2018
*Sri Wahyuni. Kelahiran Banyumas 22 Mei 1999. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam dan bergiat di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com