Wacana Pemindahan Ibukota Negara, Ini Kriterianya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro,. Foto Andika/Nusantaranews

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro,. (Foto Andika/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan masih akan mengkaji rencana pemindahan ibu kota ke luar Jawa. Salah satunya kajian kriteria kota calon pengganti Jakarta sebagai ibu kota.

Menurut dia, kota tersebut harus memiliki kondisi alam yang stabil, yang artinya potensi terjadinya bencana alam sangat kecil. “Dari segi alam mendukung, artinya kemungkinan bencana alamnya kecil. Meskipun kita tidak bisa melawan kehendak yang Maha Kuasa,” ujar Bambang di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa, 11 April 2017.

Selain itu, kota yang akan dipilih untuk menjadi pengganti Jakarta harus terdapat ketersediaan tanah milik negara yang besar, sehingga tak perlu lagi adanya pembebasan lahan. “Harus ada ketersediaan tanah yang sudah dikuasai negara dan statusnya free and clear. Kalau bangun masa iya harus bebaskan lahan dulu, itu kan sangat costly,” kata Bambang.

Ketika ditanya lokasi pemindaan ibukota tersebut ia hannya memastikan berada di luar pulau Jawa. Sebab, kata Bambang, pulau Jawa sudah menyumbang Produk Domestik Bruto atau PDB sekitar 58 persen untuk negara.

“Kita berharap nantinya pembangunan wilayah jadi tersebar. Karena mau tidak mau pusat pemerintahan akan menjadi magnet, tapi dia tidak akan menjadi pusat bisnis atau keuangan, masih tetap di Jakarta, tapi pusat kota ini akan menjadi pusat pertumbuhan baru di sekitar wilayah yang akan menjadi lokasi ibukota baru,” kata Bambang.

Reporter: Richard Andika

Exit mobile version