Berita UtamaOpiniTerbaru

UNWCI dan PBB Bersama-sama Menjaga Lingkungan Hidup dan Mengembangkan Energi Terbarukan

UNWCI dan PBB Bersama-sama Menjaga Lingkungan Hidup dan Mengembangkan Energi Terbarukan
UNWCI dan PBB bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan mengembangkan energi terbarukan/Foto: reNews
Sebagai bagian dari masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia khususnya, kita sangat prihatin dengan kondisi lingkungan yang rusak akibat penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi.

Oleh: Rislo Juanda

 

Explorasi dan exploitasi yang dilakukan selama ini, telah menyebabkan bencana alam seperti tanah longsor, banjir di mana-mana, rusaknya lahan serapan air hujan serta berkurangnya lahan pertanian dan perkebunan. Selain itu, pembangunan industri-industri di seantero dunia juga berdampak terhadap punahnya flora dan fauna yang mengganggu keseimbangan ekosistem.

Berbagai persoalan ini dapat dikurangi dampaknya terhadap lingkungan hidup apabila kita bersama-sama seluruh elemen masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya mau berangsur-angsur untuk beralih menggunakan bahan bakar yang terbarukan (Bio Mass Energy). Apalagi negara kita khususnya, sangat kaya dengan sumber–sumber energi terbarukan seperti angin, cahaya matahari, air/sungai, sampah rumah tangga, limbah industri, limbah perkebunan dan pertanian. Semua ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem, lingkungan hidup dari pencemaran, kerusakan dan kepunahan flora dan fauna.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Kasus RSPON Minta AHY Usut Dugaan Mafia Tanah di Jakarta

Dampak dari Revolusi Industri sejak ratusan tahun yang lalu selain menyebabkan kemajuan peradaban – juga kemunduran warga dunia yang signifikan. Mulai dari kerusakan ekosistem, limbah pertambangan, masalah sampah, buruknya tingkat kesejahteraan dan mahalnya biaya perobatan. Beban ekonomi, hutang individu hingga nasional setiap negara. Menyebabkan ketidak seimbangan alam dan kesenjangan ekonomi diantara warga dunia, antara negara kaya dan negara miskin.

Dengan demikian bukan tidak mungkin akan menimbulkan ancaman terjadinya krisis pangan pada 2030 bila hal ini tidak menjadi perhatian kita semua sebagai masyarakat dunia dan masyarakat Indonesia khususnya yang dikenal Dunia sebagai negara tropis yang menjadi paru-paru dunia.

Bidang pertanian (di tanah ai) yang saat ini produksinya cukup rendah khususnya Bahan Pangan, (Beras, Kedelai, jagung, Gula) dikarenakan kurangnya perhatian dari banyak kalangan, khususnya pemerintah sehingga menyebabkan tingginya impor dan menyebabkan turunnya pendapatan para petani lokal dan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada saat ini seluruh negara mengalami penurunan eknomi akibat terdampak oleh pandemi Covid 19 yang melumpuhkan aktifitas perdagangan, perkantoran, UMKM, pertanian dan pendidikan. Pada gilirannya menyebabkan lemahnya generasi penerus dalam jangka panjang, terutama hutang pribadi dan nasional yang meningkat dan kesenjangan sosial yang semakin  nyata.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pemberdayaan UMKM dan Wisata

Menyambut Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030 berkaitan dengan perubahan iklim, swasembada pangan, peningkatan sumber daya manusia, dalam mencapai kesejahteraan yang merata bagi masyarakat dunia yang berkelanjutan, kami Indonesian Club, sebagai bagian dari UNWCI Campaign Indonesia, juga sebagai masyarakat dunia menghimbau dan menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat dunia beserta pemerintahannya, United Nations (PBB) untuk bersama- sama bangkit dan bergerak meyelamatkan alam, bumi dan seisinya.

Indonesian Club mengajak seluruh komponen anak bangsa mewujudkan program SDG’s 2030 di Indonesia sebagai Pilot Project percontohan dunia. Hal ini agar dampak-dampak terpuruknya berbagai persoalan dunia dapat diminimalisir dan segera terselamatkan dengan bergandengan tangan bersama dalam membangun perekonomian, industri ramah lingkungan, industri pertanian dan perkebunan yang berbasis pada lingkungan hidup dan kesejahteraan yang adil dan merata.

Dengan demikian diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian individu, keluarga hingga nasional sehingga dalam mengatasi ancaman krisis pangan dan kemiskinan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan BP2MI Tandatangani MoU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Maka kami sebagai warga dunia dan masyarakat Indonesia mengajak dan menuntut PBB untuk memberikan ruang partisipasi kepada warga dunia agar alam, bumi seisinya dapat segera terselamatkan. Sehingga PBB dapat melaksanakan amanahnya sebagai organisasi dunia untuk mewujudkan Perdamaian Dunia yang abadi berdasarkan kemerdekaan,   kemanusiaan yang adil dan beradab, keadilan sosial, dan menjaga kelestarian alam.

PBB harus kembali kepada tujuan awal pendiriannya sebagai Perserikatan Bangsa Bangsa bukan Persatuan Negara Negara – dengan mengakomodir seluruh suara warga dunia melalui UNWCI.

Oleh karena itu, kami menuntut PBB agar segera menetapkan UNWCI sebagai Badan tetap PBB guna mewujudkan PBB yang lebih demokratis dan inklusif menghadapi berbagai persoalan dunia dimasa kini dan mendatang bersama seluruh warga dunia. (Red)

Penulis: Riski Juanda SP, Dir. Energi dan Lingkungan Hidup Indonesian Club

Related Posts

No Content Available