Tuai Polemik, Ini Isi Pernyataan Kapolda Riau tentang ‘Negara Boleh Tak Ada Tentara’

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (Foto via riaunews)

Kapolda Riau Irjen Pol Nandang (Foto via riaunews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rabu malam, tepatnya 18 Oktober 2017, Polda Riau menggelar acara ramah tamah dengan mengundang wartawan dan beberapa pimred di Pekanbaru. Namun, acara itu akhirnya berujung pada klarifikasi Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, menyusul pemberitaan salah satu media lokal di Riau yang mencatut stetmennya perihal ‘Negara boleh tak ada tentara, tapi polisi harus ada’.

“Secara pribadi dan Kapolda Riau, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat, bangsa dan negara di Republik Indonesia atas berita ini. Tidak ada maksud untuk menyatakan sesuatu yang lain itu tidak penting. Semua komponen bangsa itu penting. Untuk bahu membahu membangun bangsa ini,” kata Irjen Nandang dikutip dari Riaunews.

Sebelumnya stetmennya tersebut menuai polemik setelah viral dan menjadi pergunjingan publik luas. Merasa tak nyaman atas pemberitaan tersebut, bertempat di Aula Tribata Polda Riau, akhirnya digelar konferensi pers (konpers), pada Minggu, 22 Oktober 2017.

Baca Juga:
Polisi Minta Maaf Usai Hina TNI di Medsos
Viral, Oknum Polisi Lecehkan TNI
Polri Diduga Lakukan Kebohongan Publik
Soal Klarifikasi Polri Dinilai Banyak Bingungkan Publik

Dalam konpersnya, Irjen Nandang menuding pemberitaan media lokal Riau itu tidak benar dan hoax. Ia mengklarifikasi bahwa pernyataannya tentang ‘Negara boleh tak ada tentara, tapi polisi harus ada’ disebutnya hanyalah ilustrasi dalam konteks negara-negara di dunia.

“Saya berikan gambaran ada negara tak punya tentara itu hanya ilustrasi saja, bukan dianalogikan ke Republik Indonesia. Masing-masing negara punya senjarah masing-masing,” kata Kapolda Riau dilansir Antara Riau.

Mengenai acara ramah tamah dengan mengumpulkan wartawan (18/10), Nandang hanya ingin menyampaikan tentang pentingnya sinergitas antara Polri, TNI dan Media. “Saya cuma jelaskan bahwa media berperan penting dalam tugas Polri dan TNI serta pemerintah. Makanya catat dari awal pembicaraan saya,” ungkap dia.

Berikut ini isi transkrip dari penggalan sambutan Kapolda Riau Irjen Pol Nandang yang dihimpun redaksi Nusantaranews.co pada acara ramah bersama wartawan yang berujung polemik:

“Saya akan lebih senang kalau diberikan saran masukan. Dari pada diberitakan seolah-olah kayaknya dipermalukan, tapi sebenarnya tidak. Tinggal kita melihatnya dari mana? Kalau saya lihatnya, oh… biar masyarakat juga tahu.

Harapan saya masyarakat tahu kekurangan kita. Biar memiliki empati ataupun memahami kekurangan itu. Dan diharapkan dari kekurangan itu, bukan menjadi sasaran untuk dilemahkan, tetapi mari bangun bersama. Karena polisi tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat.

Negara. Berbagai macam negara boleh tidak ada tentara, tapi polisi pasti ada. Karena polisi adalah, merupakan sesuatu yang dalam keadaan amanpun masih dibutuhkan. Apalagi polisi Republik berbeda dengan polisi-polisi yang ada di Amerika, ataupun di Eropa, atau di negara Asia yang lainnya.

Karena polisi di Republik itu bisa melayani STNK, PBKB, SIM. Segala macem diurusi. Karena sejarahnya memang seperti itu. Jadi, makanya berbeda dengan di tempat lain.

Malam ini adalah malam pertama kita. Bertemu secara khusus. Memang saya yakinkan, percaya pada saat malam kita sambut rekan-rekan banyak yang datang. Tapi kan, konteksnya tidak spesial. Jadi malam ini adalah malam spesial untuk kita semua.

Dan saya berharap, kita siapkan organ di sini itu, kita merenggangkan otot-otot yang seharian capek. Jadi saya ingin juga mendengar temen-temen dari wartawan-wartawati itu jangan nanya pertanyaan terus. Coba menyanyi. Kita ingin dengar kaya apa suaranya.

Saya kira dari muka-mukanya kelihatan para penyanyi alumni karauke-karauke,” yang kemudian disambut tawa lepas dari para tamu undangan yang hadir.

Pewarta/Editor: Romadhon

Exit mobile version