Trump: Kami Akan Berikan Sanksi Lebih Banyak Kepada Korea Utara

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters/Carlos Barria )

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Reuters/Carlos Barria )

NUSANTARANEWS.CO, New York – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa AS akan menambah lebih banyak sanksi terhadap Korea Utara. Sementara sekutu AS menyerukan untuk menerapkan sanksi internasional sevagai solusi terbaik agar Pyongyang menghentikan program nuklirnya.

Dikutip Reuters, sanksi tersebut diperkirakan tidak akan menargetkan minyak, kata seorang pejabat senior Trump.

Ketegangan meningkat menyusul uji coba rudal balistik keenam Korea Utara. Meski dapat tekanan kuat dari DK PBB dan dunia, nyatanya Pyongyang tak bergeming.

Sejak 2006, DK PBB tercatat setidaknya telah mengeluarkan sembilan putaran sanksi terhadap Korea Utara. Dan di awal September sanksi yang dijatuhkan adalah membatasi pasokan bahan bakar ke negara yang terisolasi tersebut.

“Kami akan memberikan sanksi lebih banyak kepada Korea Utara,” kata Trump.

Sebuah rancangan perintah eksekutif akan memungkinkan AS menargetkan sanksi individu, bisnis dan lembaga keuangan Korea Utara, yang membantu rezim Kim Jong-un. Dalam sebuah pernyataannya, Trump menyebut Korea Utara sebagai “rezim nakal” dan “ancaman serius” bagi dunia.

Presiden ke-45 AS juga bertemu dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang pada Kamis (21/9), dua sekutu Amerika yang telah diancam oleh uji coba rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

“Kora Utara terus melakukan provokasi dan ini sangat menyedihkan. Tapi AS sudah menanggapinya dengan tegas, dan bahkan dengan cara yang sangat baik,” kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Korea Utara awal pekan ini dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB. Trump mengatakan bahwa AS akan benar-benar menghancurkan Korea Utara jika Pyongyang memaksa Amerika dan skutunya untuk terus mempertahankan diri dari serangan nuklir. Namun, Trump mengungkapkan optimismenya bahwa Korea utara akan mengakhiri uji coba rudal dan nuklirnya karena sudah adanya tekanan ekonomi dan diplomatik.

“Kita harus melakukan lebih banyak lagi. Sudah saatnya semua negara bekerja sama untuk mengisolasi rezim Kim sampai menghentikan sikap permusuhannya,” ucap Trump.

Di lain pihak, Reuters melaporkan bahwa bank-bank China diperintahkan untuk mulai menghormati sanksi PBB di tengah kekhawatiran bahwa bank-bank tersebut memiliki peran besar sebagai saluran keuangan untuk Korea Utara yang semakin terisolasi.

Sebuah dokumen yang dilaporkan oleh bank sentral ke lembaga keuangan lainnya meminta bank-bank China menerapkan sanksi PBB secara total dan memberi peringatan akan risiko ekonomi dan reputasi jika mereka menolak untuk melakukannya. Surat tersebut menginstruksikan bank untuk menghentikan layanan bagi nasabah baru Korea Utara serta mengurangi pinjaman yang ada. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Exit mobile version