“Setelah semua masa sulit itu berlalu, ia menjalani hari-hariku yang merasa jauh lebih indah dan damai. Rasa sakit yang pernah mendera menjelma sebagai anugrah yang tak terduga.“
Judul : Cerita 3 Masa
Penulis : Fighter 30 DWC
Penerbit : Ellunar Publisher
Cetakan : I, Maret 2017
Tebal : 190 Halaman
ISBN : 978-602-6567-13-0
Resensor: M Ivan Aulia Rokhman
Buku Cerita 3 Masa adalah kumpulan tulisan yang dimuat oleh para 30 Days Writing Challenge Jilid 3. Buku ini terdapat kumpulan antologi puisi, cerita pendek, dan esai yang bertemakan tiga masa yakni masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Tulisan ini merombak bareng hasil program terakhir yang memiliki kekuatan ide yang menyangkut pengalaman, perjalanan, maupun bahasa yang anda sukai.
Buku ini direkomendasikan untuk para peneliti, dan sastrawan yang menilai karya tersebut. Tentu saja menggunakan periodisasi dan kronologis membuat para pembaca lebih jernih dan menangkap pesan yang diraih pada pembaca.
Setiap masa lalu pasti memulai dari sebelum mengenal teknologi, sistem kehidupan secara tradisional, maupun memiliki hidup yang terbatas pada ribuan tahun yang lalu. Selain itu kita akan belajar bagaimana waktu yang akan terjadi ketika dirinya memasuki dunia yang terluas, dan menuju negara yang maju
Setelah semua masa sulit itu berlalu, ia menjalani hari-hariku yang merasa jauh lebih indah dan damai. Rasa sakit yang pernah mendera menjelma sebagai anugrah yang tak terduga. Kepayahan dan perih menjadi kepingan kesabaran yang anggun. Kepedihan dan kepiluan yang pahit itu pun telah berlalu berlalu bersama waktu.
Judul Ukhti Ternyata Tak Sesalihah yang Kukira yang ditulis oleh Wery Astuti ini betapa mengingat masa kepimpinan Soeharto. Selama masa kepimpinan Soeharto ini rasanya nyeri dan menjadi negara yang penuh penderitaan pada masyarakat. Peristiwa ini diawali dengan pembunuhan tujuh pahlawan revolusi yang telah dibunuh oleh pasukan tak dikenal saat melalukan G-30 S / PKI. Waktu itu pemimpin Jendral tersebut telah menerapkan Tentara Konstrad sebagai pembenteng negara dalam mengancam integrasi bangsa. Penerapan kebijakan Soeharto merasa salah karena keresahan masyarakat hampir banyak dan tidak menjalani apa yang telah lakukan.
Sampai akhirnya sakit hati para Presiden berujung peristiwa Reformasi Indonesia yang ingin mencabut Soeharto sebagai Presiden. Hal-hal yang harus hapuskan yakni penghapusan Dwifungsi ABRI, Mengatasi kebijakan moneter, memperbaiki krisis ekonomi, dan politik, dan tidak adil dalam menjalani masa pemerintahan. Sampai akhirnya ia merebut gedung DPR atas memprihatinkan presiden yang telah jatuh menelan korban dan memimpin yang hampir lenyap.
Kota Reformasi ini sampai sekarang masih dalam peristiwa yang mengundang opini, pemikiran, dan meneliti sejarah Reformasi tersebut. Ungkapan Reformasi dalam sebuah kerusuhan mungkin tidak seperti Aksi Damai Islam yang mengayomi penjabat non Muslim yang menodai agama di Kepulauan seribu. Menurut pandangan saya bahwa masa lalu pernah mengingat kembali Perang Dunia yang ingin merebut kekuasaan tanah negara tersebut dan sama saja mengadopsi penjajah belanda terhadap perlakuan bangsa Indonesia.
Sekian lama dalam keterpurukan, melangkah dan terjatuh sampai akhirnya terseok-seok membawa hati yang rapuh, melangkah perlahan-lahan hingga kini mampu berdiri tegak Kutemukan kembali diriku yang telah lama menghilang seiring kebodohan-kebodohan itu berlalu. Kutemukan jiwaku mengulurkan tangan, menuntun diriku yang tertatih. Kutemukan masa depan yang menyapaku dengan hangat (Hal 2).
Hal yang paling buruk ketika tawuran pelajar yang terjadi karena pertentangan antara sekolah A dengan sekolah B. Wajar semasa SMA masih menilai sikap yang kurang etis. Bahkan akal manusia hampir menurun karena tingkat stress sangat tinggi dikarenakan kebiasaan yang tidak membuah manfaat dan berujung moral yang menghancurkan masa depan.
Sama seperti Reformasi Indonesia ini memiliki banyak karya yang berhasil dalam arsip nasional. Mungkinkah pengetahuan yang cukup ketat dan memungkiri bahwa masa kepimpinan hampir mengalami krisis ekonomi, dan politik yang kerap terjadi. Setelah beberapa benda yang baru muncul pada tahun 2000 hal ini dapat dikembangkan secara perlahan-lahan. Tentu saja masa lalu sudah berakhir dengan tragedi yang menelan korban jiwa. Salah satunya adalah penyair dari kalangan aktivitas Widji Thukul, Sastra yang mempelopori bangsa kita seperti Chairil Anwar, W.S Rendra, dan berbagai tokoh lainnya.
Dan banyak tantangan masa lalu lainnya yang masih direkam dan mengingat kembali peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Jadi peristiwa ini masih bisa direnungkan dan dijelaskan kembali perjalanan waktu yang begitu berulang dan dapat jelaskan kembali melalui karya tertentu.
***
Ivan Aulia, nama pena dari M Ivan Aulia Rokhman. Aktif di Devisi Kaderisasi FLP Surabaya. Kelahiran Jember, 21 April 1996. Ia suka menulis Puisi, Cerpen, dan Resensi. Menulis adalah sebuah keterampilan antara akal dengan tangan. Saat ini sedang belajar di SMAN 10 Surabaya. Saya seorang penulis ditengah berkebutuhan khusus (Disabilitas).