NUSANTARANEWS.CO, Sleman – Sebelumnya Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Gibran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertekad memenangkan pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran di Yogjakarta. Optimisme tersebut bukan tanpa alasan, mengingat kemenangan Presiden Jokowi pada pemilu 2019 lalu mencapai 70%.
Target kemenangan besar tersebut langsung disambut antusias oleh para relawan dan organisasi sayap partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tak ketinggalan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) Kabupaten Sleman dengan ketuanya Brigjen TNI (Purn) Dedi Rusdianto.
Bekerjasama dengan Relawan Lintas 08, TAP Sleman langsung tancap gas melakukan sosialisasi program unggulan Prabowo Gibran sejak hari pertama kampanye yakni: minum susu dan makan siang gratis bagi anak-anak serta perbaikan gizi bagi ibu hamil.
Pada hari Selasa, 5 Desember 2023, TAP Sleman kembali menggelar aksi sosial bagi-bagi sembako, kali ini di Desa Kaliwanglu, Padukuhan 8 dan 9 Kelurahan Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman,
Aksi kampanye tatap muka sambil bagi-bagi sembako tersebut, dimanfaatkan oleh para relawan untuk mensosialisasikan visi dan misi Prabowo Gibran kepada warga penerima paket sembako.
Menurut Mas Dedi sapaan akrab Ketua TAP Sleman, kegiatan silaturahmi dan bagi-bagi sembako ini mendapat sambutan positif dari masyarakat sehingga memudahkan penyampaian sosialisasi dan menjelaskan program-program unggulan Prabowo Gibran jika kelak terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024.
“Warga menyambut baik kegiatan aksi sosial yang kita laksanakan, sehingga mereka menerima kita dengan tangan terbuka untuk berdialog dan menjelaskan program-program Pak Prabowo yang ingin mensejahterakan rakyat Indonesia,” ujar Mas Dedi.
Lebih jauh, Dedi mengungkapkan bahwa masyarakat sangat mendukung program-program Pak Prabowo yang ingin mensejahterakan rakyat Indonesia dan tak akan ragu lagi untuk memilih Prabowo Gibran dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Setelah mengetahui program-program Pak Prabowo, masyarakat sangat mendukung dan tak ragu lagi akan mencoblos Prabowo di tempat pemungutan suara atau TPS,” pungkas Dedi. (*)