NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Bank UMKM Jatim pada 2017 lalu berhasil membukukan laba sebesar Rp 46,998 miliar, dengan jumlah total aset sebesar Rp 2,388 triliun, serta kredit yang diberikan sebesar Rp 1,771 triliun.
Sekdaprov Jatim Akhmad Sukardi mengingatkan agar industri BPR di 2018 harus semakin memacu kinerjanya, melihat tantangan ke depan dinilainya cukup
“Tantangan tersebut antara lain banyaknya penyedia layanan jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech),” ujarnya di Surabaya, Senin (8/1/2018).
Apalagi di tahun ini juga, lanjut pria asal Madura ini, terdapat kebijakan dari pemerintah pusat khususnya penurunan suku bunga KUR dari 9 % menjadi 7 %.
“Tantangan-tantangan tersebut mengharuskan BPR untuk senantiasa meningkatkan daya saing dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan keterbatasan data base menjadi permasalahan serius dalam pemberian pinjaman.
“Terkadang banyak ditemukan kartu identitas yang sudah tidak layak atau berpindah tempat. Untuk itu, akses data mutlak diperlukan untuk dapat mengetahui identitas calon debitur maupun konsumen dalam BPR,” jelasnya.
Ia menjelaskan, keberadaan BPR diharap mampu menjembatani kebutuhan masyarakat yang belum mendapatkan layanan perbankan.
“Kami bercita-cita BPR ini mampu menjadikan masyarakat sejahtera dan bahagia. BPR kami banyak melayani peminjam usaha mikro dengan range kurang dari Rp 50 juta. Kami juga terus berkomitmen untuk mengenalkan masyarakat yang awam terhadap perbankan,” tegasnya.
Pewarta: Tri Wahyudi
