Studi Temukan: Risiko Obesitas Dapat Disebabkan Botol Susu

Botol Susu Bayi salah faktor Risiko Obesitas. Foto: Dok. Info Kesehatan

Botol Susu Bayi salah faktor Risiko Obesitas. Foto: Dok. Info Kesehatan

NUSANTARANEWS.CO – Dilansir dari The Independent, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa bahan kimia yang ditemukan dalam wadah makanan, uang kertas atau bahkan botol susu bayi dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.

Bossphenol-A atau yang dikenal dengan BPA biasa digunakan dalam produksi wadah makanan plastik dan kaleng yang tidak banyak disadari keberadaannya oleh kebanyakan orang.

Namun sebuah studi baru menemukan bahwa zat kimia teraebut kini diketahui sebagai salah satu penyebab obesitas dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Penelitian tersebut dilakukan oleh para periset dari Universitas Brunel London, Universitas New York dan Universitas Vrije Amsterdam. Para peneliti memastikan bawa penelitian mereka yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan bahwa paparan BPA meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari.

Hal ini merupakan temuan lain selain risiko peningkatan kadar lemak dalam darah dan penelitian sebelumnya yang mengaitkannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Hal yang mengkhawatirkan adalah bahwa meskipun BPA yang terkandung hanya sedikit dan berada di bawah tingkat yang direkomendasikan tetapi semua risiko tersebut masih tetap ada.

“Studi kami menyimpulkan BPA dikaitkan dengan beberapa hasil terkait obesitas pada hewan pengerat saat dosis berasa pada tingkat yang sama, atau bahkan dibawah dosis referensi BPA saat ini yang ditetapkan Amerika Serikat,” jelas Juliette Legler dari Universitas Brunel.

“Kami percaya (temuan kami) mendukung kebutuhan utuk memeriksa kembali tingkat keselamatan BPA bagi populasi manusia.”

Legler menambahkan bahwa meski kajian ini memiliki fokus pada studi BPA, namun bahan kimia lainnya yang juga telah diidentifikasikan sebagai bahan kimia lain juga telah diidentifikasi sebagai bahan kimia obesogenik potensial, termasuk beberapa pertisida dan phthalate, yang digunakan dalam berbagai jenis produk kemasan hingga produk botol bayi.

Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa BPA aman pada tingkat yang sangat rendah. Tetapi paparan secara terus menerus juga akan berdampak buruk. FDA menyarankan untuk mengurangi penggunaan barang-barang mengandung BPA, mengurangi penggunaan kaleng, botol plastik dan menggunakan alternatif seperti kaca atau porselen sebagai peralatan makan di rumah anda.

Untuk menjaga anak tetap sehat dengan susunya, biasakanlah sedini mungkin untuk melatihnya minum menggunakan gelas atau mengganti produk botol dengan produk yang bebas BPA.

Pewarta: Riskiana
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version