Kesehatan

Pria Jomblo Mungkin Lebih Berisiko Obesitas

NUSANTARANEWS.CO – Pandangan yang berkembang di masyarakat adalah bahwa persoalan makan dan berat badan yang melonjak selalu dikaitkan dengan wanita. Namun bagaimana dengan berat badan dan pola makan yang terjadi pada pria?

Dilansir dari The Independent, para periset dari Universitas Gongguk di Seoul, Korea Selatan menemukan hubungan antara makan sendiri dan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Sementara temuan tersebut mengungkapkan konsekuensi kesehatan bagi para pria dan wanita yang makan malam sendirian, efeknya ternyata jauh lebih menonjol terlihat pada pria.

Studi tersebut meneliti 7.725 orang dewasa yang diminta untuk menyatakan seberapa sering mereka makan sendirian.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa kebiasaan makan menimbulkan anaman bagi mereka yang sering makan sendiri lebih dari dua kali sehari.

Para ilmuan juga menemukan bahwa individu-individu yang lebih cenderung lajang, hidup sendiri dan melewatkan makan.

Pada pria yang makan sendirian lebih dari dua kali dua kali sehari adalah yang paling mungkin mengalami obesitas perut. Biasanya orang-orang dengan keadaan ini cenderung tidak memiliki pasangan.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Diterbitkan di Obesity Research & Clinical Practice, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pria yang makan sendirian dalam kehidupannya sehari-hari lebih mungkin mengalami sindrom metabolik yangmerupakan kombinasi antara diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.

Sementara itu wanita yang secara rutin makan sendiri 29 persen lebih mungkin terena sindrom metabolik.

Menurut NHS, ondisi berbahaya, sindrom metabolik mendapatkan ada pada risiko lebih tinggi terkena penyakit jangtung koroner dan stroke.

Studi ini diilhami oleh temuan yang menunjukkan bahwa rumah tangga semakin kecil dan lebih banyak tinggal sendiri dari pada sebelumnya.

Jadi, bagi anda yang hingga saat ini masih tinggal sendirian, tidak ada salahnya menjaga pola makan, istirahat dan tetap memperhatikan kesehatan pribadinya. (Riskiana)

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 2