Studi: Kurang Tidur Bunuh Sperma Sehat Pria

Kurang Tidur/ilustrasi/Foto istimewa

Tidur/ilustrasi/Foto istimewa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tidur lewat tengah malam bisa membunuh sperma sehat pria. Pria yang tidur kurang dari enam jam per malam memiliki jumlah sperma yang lebih rendah. Demikian sebuah penelitian mengungkapkan.

Tidur malam nyenyak merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat, bahkan tak terbantahkan. Tidur delapan jam setiap malam memberi manfaat pada jantung, berat badan, pikiran dan kesuburan.

Dikutip The sun, peneliti Cina menemukan bahwa secara teratur tidur telat dan tidur lebih sedikit bisa menghancurkan jumlah sperma yang sehat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran khusus karena bisa menyebabkan ketidaksuburan pada pria.

Periset dari Universitas China melihat kebiasaan tidur dan kesehatan sperma hampir 1.000 peserta.

“Jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup mereka lebih rendah pada orang yang tidur pendek dibandingkan dengan orang lain di dalam kelompok masing-masing. Motilitas sperma lebih rendah pada mereka yang kurang tidur dibandingkan dengan rata-rata mereka yang tidur panjang,” kata periset.

Motilitas sperma adalah bagian penting dari analisis air mani. Ini adalah kemampuan air mani untuk bergerak secara spontan dan aktif.

Jika motilitas air mani turun, sperma pria tidak bergerak secepat. Peserta dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok; yang tidur pada jam 8 malam, jam 10 malam dan antara jam 10 malam dan tengah malam.

Alarm mereka disetel sehingga mereka bisa tidur enam jam atau kurang, tujuh sampai delapan jam sembilan jam atau lebih.

Jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup lebih rendah pada pria yang kurang tidur dan terlambat tidur. Tapi tidur selama lebih dari sembilan jam memiliki efek yang sama pada jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup.

Para periset percaya bahwa kurangnya waktu tidur memicu peningkatan antibodi antisperma. Protein yang diproduksi dalam sistem kekebalan tubuh dapat menghancurkan sperma sehat. Mereka bekerja dengan menghalangi pergerakan sperma dan menghentikannya dari penyuburan telur.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Medical Science Monitor.

Oleh karena itu, pria dengan antibodi antisperma tingkat mungkin memiliki masalah dengan ketidaksuburan.

Masih sedikit penelitian tentang bagaimana pola tidur mempengaruhi kesuburan pria. Sebuah studi sebelumnya pada tahun 2013 juga menemukan bahwa pria yang mendapat waktu kurang dari enam jam untuk menutup mata per malam memiliki jumlah sperma 25 persen lebih rendah daripada pria yang tidur selama delapan jam penuh. (ed/star)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version