NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI cum Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon menilai isi konten Tabloid Indonesia Barokah adalah hoaks. Fadli juga menilai bahwa penyabar Tabloid tersebut adalah Pusat Hoask Nasional. Tapi Fadli tidak menyebutkan apa dan siapa pusah hoaks nasional yang dimaksud.
“Pasti penyebar Tabloid hoaks ini Pusat Hoaks Nasional. Jd jelas ya siapa penyebar hoaks? Ini slh satu cara kepepet usaha menghambat laju @prabowo @sandiuno Konten Tabloid Indonesia Barokah Diduga Tendensius terhadap Prabowo Cs, Judul Artikel Menyudutkan,” tulisa Fadli Zon dalam cuitannya di akun Twitter @fadlizon, Jumat (25/1/2019).
Pasti penyebar Tabloid hoaks ini Pusat Hoaks Nasional. Jd jelas ya siapa penyebar hoaks? Ini slh satu cara kepepet usaha menghambat laju @prabowo @sandiuno
Konten Tabloid Indonesia Barokah Diduga Tendensius terhadap Prabowo Cs, Judul Artikel Menyudutkan https://t.co/QIIX3588JR
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) January 25, 2019
Seperti ramai diberitakan, ratusan paket berisi Tabloid Indonesia Barokah ditemukan di kantor pos dan siap diedarkan ke sejumlah lokasi di Tasikmalaya. Kini tabloid tersebut telah diamankan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tasikmalaya.
“Kami langsung menyita tabloid ini langsung di kantor pos saat akan dikirim ke alamat tertentu. Kami dapat informasi dan langsung dicek. Semuanya berjumlah 1.434 eksemplar yang siap dikirim dan masih dibungkus rapi dalam amplop besar,” kata Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaludin, kepada wartawan, Rabu (23/1/2019) lalu.
Ijang menuturkan isi paket itu berisikan 1 sampi 3 eksemplar tabloid yang isi kontennya diduga tendensius terhadap salah satu paslon Capres-Cawapres. Atas temuan ini, Ijang mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Bawaslu Jabar.
Adapun Bawaslu juga meminta pihak pos untuk menunda kiriman paket berisikan tabloid tersebut selama 14 hari. “Kami kordinasi dengan Bawaslu Jabar, kami mengimbau kantor pos untuk menunda sampai ada status hukum mengenai tabloid tersebut. Saat ini Bawaslu RI tengah mengkaji kajian terhadap konten tabloid itu,” jelasnya.
Ketua DKM Al Fathu Kabupaten Bandung yang sudah mengecek isi tabloid mengatakan, Tabloid Indonesia Barokah dianggap menyerang salah satu paslon yang akan bertarung di Pilpres 2019.
“Namun kali ini ke lawan, kalau dulu ke petahana dan kelihatannya mengarah pada salah satu calon. Namun, kita tidak bisa men-judge itu dari petahana atau siapa pun karena tidak jelas. Tapi di situ juga memuat 212 dan yang lainnya,” kata Marlan, Ketua DKM Al Fathu Kabupaten Bandung yang sudah mengecek konten tabloid itu, kepada wartawan Tribunjabar.id.
Ada pula tulisan yang dicetak cukup besar dengan kalimat, “REUNI 212: KEPENTINGAN UMAT ATAU KEPENTINGAN POLITIK?”
Pada halaman lima tabloid, menampilkan potret Prabowo Subianto yang diberi judul ‘Prabowo Marah Media Dibelah’. Sedangkan di halaman enam memperlihatkan gambar kartun berbentuk wajah mirip Ratna Sarumpet, Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto.
Judul yang tertera pada halaman tersebut adalah ‘Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik?: Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan’
Sementara untuk pembahasan mengenai Obor Rakyat, dimuat di halaman 11. “Obor Rakyat, Asal usul Fitnah Jokowi PKI & Antek Asing: Mengambil Hikmah Penyebar Hoax yang berakhir di Penjara,” begitulah judul halaman 11 Tabloid Indonesia Barokah.
Beredarnya Tabloid Indonesia Barokah mendapat respons dari kubu paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN), Sufmi Dasco Ahmad, Tabloid Indonesia Barokah diduga memuat pemberitaan yang tendensius terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 02.
Untuk itulah tim BPN melaporkan tabloid tersebut ke pihak kepolisian. “Kami sudah laporkan pada pihak yang berwajib, karena tabloid-tabloid itu isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitannya,” ujar Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, isi pemberitaan Tabloid Indonesia Barokah berpotensi memecah belah masyarakat. Tabloid itu beredar secara massal di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Bahkan, kata Sufmi Dasco Ahmad, tabloid tersebut disebarkan langsung ke rumah-rumah. “Di Jawa Barat juga ada. Nah, makanya tadi saya bilang karena beredarnya secara masif dan kemudian berpotensi mengganggu ketertiban umum dan keresahan di masyarakat, nah, itu makanya segera kami ambil langkah untuk melaporkan,” ucap Dasco.
Tidak hanya itu, tabloid Indonesia Barokah dalam bentuk PDF pun tersebar di sejumlah grup WhatsApp beberapa waktu lalu.
Dari pantauan redaksi nusantaranews.co, salah satu politisi Hanura yang juga menjadi salah satu ketua fraksi di DPR RI turut menyebarkan di sejumlah Grup.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.